Jakarta, disinfecting2u.com – Libur akhir tahun menjadi momen di mana para remaja dan orang tua menghabiskan waktu bersama dengan berbagai aktivitas.
Namun, memiliki terlalu banyak waktu luang seringkali menjadi tantangan tersendiri, terutama ketika orang tua berusaha menyeimbangkan aktivitas digital remajanya.
Dengan kemudahan akses terhadap perangkat digital, remaja lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bermain game, browsing media sosial, atau mencari hiburan online.
Oleh karena itu, peran orang tua sangat penting untuk memastikan kehidupan digital remaja tetap seimbang selama liburan.
Sebagai platform hiburan digital, TikTok berkomitmen untuk melindungi penggunanya, termasuk remaja, sekaligus mendorong penggunaan platform digital yang lebih cerdas.
TikTok bermitra dengan psikolog keluarga dan psikolog anak Samantha Elsener sebagai bagian dari kampanye dukungan psikologis yang sehat tahun ini, menyusul keberhasilan peluncuran program navigasi sekolah bernama Kegembiraan dan #Peduli Satu Sama Lain di TikTok bersama SEJIWA Foundation. . Kebiasaan remaja.
TikTok bekerja sama dengan Samantha menawarkan tips praktis untuk membantu orang tua mengelola aktivitas digital remaja mereka selama liburan sekolah. Berikut beberapa cara menyenangkan untuk membantu menciptakan liburan sekolah yang bermanfaat dan menyenangkan bagi anak remaja Anda: Ciptakan jadwal aktivitas yang seimbang.
Baru-baru ini, muncul istilah “busuk otak”, yang diartikan sebagai kerusakan otak yang disebabkan oleh terlalu banyak mengonsumsi konten digital berkualitas rendah dan mengonsumsinya terlalu lama.
Untuk menghindari hal ini, pembatasan waktu pemakaian perangkat sangat penting.
“Widget memfasilitasi dan melibatkan remaja dalam berbagai konteks sehingga anak tidak mudah bosan. Namun perkembangan emosional, sosial, dan fisik anak yang optimal memerlukan perhatian pada keseimbangan waktu yang dihabiskan di platform online. “Jika tidak dikelola secara seimbang, konsentrasi anak bisa terganggu, kemampuan belajarnya terganggu, keterampilan sosialnya tidak terlatih dengan baik, serta risiko kecemasan dan depresi akan meningkat,” kata Samantha. Keterangan, Sabtu (28/12/2024).
Selama liburan, orang tua sebaiknya tetap mendorong remajanya untuk mengatur jadwal aktivitas yang menyeimbangkan aktivitas dunia maya dan dunia nyata.
Waktu pemakaian perangkat maksimum untuk pengguna di bawah usia 18 tahun di TikTok adalah 60 menit.
Hal ini dapat menjadi acuan bagi orang tua untuk menerapkan pengaturan screen time yang tepat bagi anak remajanya.
“Dengan penempatan yang teratur, mereka dapat mengembangkan keterampilan sosial dan emosional yang lebih seimbang,” kata Samantha.2. Pantau Aktivitas Digital Remaja dengan Orang Tua yang Penuh Kasih
Anak yang baik hati mendukung perkembangan kecerdasan emosional anak sekaligus meningkatkan rasa percaya diri dan ketahanan orang tua.
“Gaya pengasuhan ini menekankan pentingnya mendengarkan secara aktif, menjaga komunikasi terbuka, dan membangun rasa saling percaya, termasuk dalam hal aktivitas digital remajanya. Untuk itu, orang tua tetap harus memantau, tidak terlalu mengontrol, dan memberikan dukungan penuh semangat.” Panduan ini mendorong anak-anak untuk terbuka tentang pengalaman mereka secara online,” kata Samantha.
Orang tua juga dapat menggunakan fitur keamanan Family Engagement di TikTok untuk memungkinkan orang tua memantau dan mengelola aktivitas anak-anak mereka di platform, termasuk waktu penggunaan, pembatasan konten, dan manajemen privasi.
Samantha menekankan bahwa orang tua dapat memanfaatkan momen ini untuk berdiskusi, mendidik tentang etika digital, dan membantu anak-anak menghadapi tantangan online dengan lebih percaya diri 3. Membangun hubungan dengan remaja
Menggunakan waktu liburan untuk terhubung secara emosional dengan remaja dapat membantu membangun hubungan yang lebih hangat dan mendalam.
“Orang tua yang aktif berinteraksi dengan anak dan memberikan waktu bermain khusus minimal 20 menit per hari dapat membuat anak merasa lebih hangat dan penuh perhatian. Anak-anak tidak hanya membutuhkan permainan untuk mengembangkan keterampilan sosialnya, mereka juga membutuhkan kehadiran dan perhatian. Bagi para orang tua agar secara konsisten membuat anak merasa lebih aman dan percaya diri,” kata Samantha.
Di sini, orang tua dapat memanfaatkan platform digital seperti TikTok untuk menginspirasi aktivitas keluarga seperti memasak bersama, membuat vlog, atau mencoba tantangan kreatif. Remaja juga dapat berlatih mengambil peran dan tanggung jawab, seperti membangun stasiun mini saat liburan atau menjadi operator.
Kegiatan ini selain menyenangkan, juga melatih kreativitas mereka sekaligus menambah waktu bersama keluarga.
Liburan akhir tahun merupakan waktu yang tepat untuk mulai mengembangkan kebiasaan digital yang sehat bagi remaja. Orang tua dapat memanfaatkan waktu ini untuk berperan aktif dalam membangun kebiasaan digital yang seimbang, memperkuat hubungan emosional dengan remaja, sekaligus mendorong mereka untuk melakukan aktivitas yang bermakna.
Pendekatan ini tidak hanya akan membantu anak remaja Anda mengembangkan keterampilan sosial dan emosional, namun juga memastikan bahwa mereka tetap aman dari bahaya dunia digital.