Jika Masalah Rumah Tangga Tak Kunjung Berhenti, Tolong Para Suami-Istri Ikuti Nasihat Buya Yahya ini

disinfecting2u.com – Wali LPD Al Bahjah, Cirebon, Buya Yahya memberikan nasehat kepada pasutri yang permasalahan rumah tangganya belum terselesaikan.

Buya Yahya mengatakan, pasangan yang tidak mampu menyelesaikan permasalahan rumah tangga bisa saja berakhir dengan perceraian.

Namun Buya Yahya mengatakan bahwa semua orang pasti mempunyai masalah dalam hidupnya, misalnya Nabi Muhammad SAW pernah mengalami masalah di rumah bersama Siti Aisya RA.

“Begini, kalau hidup punya masalah, siapa yang tidak? Misalnya Nabi punya masalah dengan Siti Aisyah dan sudah terselesaikan,” kata Buya Yahya dikutip dari saluran YouTube Al-Bahjah TV disinfecting2u.com, Selasa (10/08/2024).

Ilustrasi pasangan yang mempunyai masalah rumah tangga. (iStockFoto)

Khatib karismatik itu mengatakan, salah satu sahabat Nabi juga punya masalah rumah tangga dengan istrinya.

“Sayyidina Umar punya masalah dengan suaminya, semua orang punya masalah, tapi sudah terselesaikan,” ujarnya.

Oleh karena itu, Buya Yahya ingin agar segala persoalan rumah tangga yang dihadapi pasangan suami istri bisa disikapi dengan bijak.

Hal ini terlihat pada contoh di atas yang dialami Nabi Muhammad SAW dan para Sahabat ketika menyikapi permasalahan rumah tangga dengan baik.

Namun, khatib berusia 51 tahun itu mengatakan, salah satu dari mereka tidak boleh menunjukkan rasa bangga.

“Masalah rumah tangga bisa selesai dengan baik kalau tidak ada harga diri, kapan ini terjadi? Kalau tidak ada harga diri,” jelasnya.

Katanya, perilaku arogan tersebut teratasi ketika salah satu dari mereka tiba-tiba meminta cerai.

Ia meyakini, biasanya ungkapan baik tentang perceraian diberikan oleh suami dan tidak menghalangi istri untuk mengucapkannya juga.

Ia memberikan putusan cerai, bagian dari kalimat kebanggaan, menahan emosi sejenak.

Buya Yahya mengingatkan, mengucapkan kata talak sangat berbahaya karena bisa menimbulkan perpisahan.

“Cobalah jadi perempuan yang lancang, dia mudah sekali bilang ‘cerai saja’, kalaupun dia marah sesaat melihat anaknya berubah karena uangnya sedikit, dia cerai, dia bisa bayar, itu saja. Dia menyesali perceraiannya,” jelasnya.

Melanjutkan, khatib kelahiran Blitar ini menjelaskan alasan Allah SWT lebih memilih laki-laki diberikan hak cerai dibandingkan perempuan.

Menurutnya, jika perempuan diberi hak untuk bercerai, hal itu bisa berakibat petaka, karena sangat mudah untuk mengucapkan selamat tinggal ketika emosi menguasai.

“Maka kamu perlu memahami apa yang dibicarakan wanita itu, dalam kalimatnya dia minta cerai, tapi nyatanya maksudnya abang, semuanya berubah abang, kebetulan kalau mau ngobrol lama-lama saja. , dia sudah tidak kuat lagi,” ujarnya.

Dia hanya mengucapkan kata cerai, padahal dia bingung saat mengiyakan, karena memang tidak mudah untuk bercerai, ”ujarnya.

Wallahu A’lam Bishawab.

(senang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top