Jakarta, disinfecting2u.com – Menteri Perdagangan Budi Santoso mengatakan impor Indonesia saat ini didominasi bahan baku dan barang jadi. “Per Oktober 2024, struktur impor Indonesia didominasi oleh bahan baku dan bahan penolong sebesar 72,58%, disusul barang industri sebesar 18,32%, dan barang konsumsi sebesar 9,29%,” kata Budi yang bekerja di Komisi VI DPRK (raker) . ) ROD, Rabu (20/11/2024).
Budi mencatat, dibandingkan bulan sebelumnya, terjadi peningkatan impor pada semua kelompok: impor barang konsumsi meningkat 10 persen, bahan baku dan bahan penolong sebesar 18,49 persen, dan barang industri sebesar 12,55 persen.
Pertumbuhan tersebut mencerminkan peningkatan aktivitas industri dan permintaan domestik yang mulai meningkat. Namun, Budi mengatakan tingginya pangsa bahan baku dan input menunjukkan bahwa Indonesia masih bergantung pada impor untuk mendukung kegiatan produksi dan investasi.
“Tingginya pangsa bahan baku dan pasokan yang diimpor menunjukkan bahwa Indonesia masih bergantung pada impor untuk mendukung kegiatan produksi dan investasi,” ujarnya.
Hal ini semakin menarik perhatian Anggota Komisi VI DPR RI Kavendra Lukistyan dari Fraksi Partai Gerindra. Struktur impor yang masih didominasi bahan baku dan modal bisa berdampak negatif terhadap rupee, ujarnya.
“Saya harap ini bisa diringkas seperti sebelumnya dan ada beberapa kasus seperti industri manufaktur yang sebagian besar bergantung pada impor, tekstil dan elektronik,” kata Kavendra.
Sementara itu, Kavendra juga menyinggung tujuan Presiden Prabowo Subianto untuk mencapai swasembada berbagai sektor seperti pangan dan energi. Oleh karena itu, Kavendra berharap sektor lain juga dapat mengambil langkah menuju swasembada pangan.
“Saya berharap berbagai industri secara bertahap akan lebih menerima pemain lokal, industri lokal,” katanya. (nsp)