Jakarta, disinfecting2u.com – Ombudsman Republik Indonesia berhasil mencegah kerugian masyarakat senilai 166,49 miliar dolar pada periode 1 Januari hingga 16 Desember 2024. Hal itu dilakukan melalui laporan masyarakat komprehensif sektor ekonomi 1 yang dilakukan Eksekutif Satuan Asisten. AKU AKU AKU.
Sektor ekonomi 1 mencakup berbagai bidang, seperti perdagangan, industri dan logistik; pertanian dan pangan; perbankan, asuransi dan sekuritas; membeli barang dan jasa; dan pajak, bea cukai, dan kompensasi, “Berdasarkan 67 laporan masyarakat yang disampaikan pada periode 1 Januari-16 Desember 2024, total pemulihan Garda Nasional India sebesar Rp 166,49 miliar,” kata Anggota Garda Nasional India Yeka Hendra Fatika. di Jakarta. , Kamis, demikian keterangan tertulisnya.
Yeka menjelaskan, Pembantu Direktur III sepanjang tahun 2024 telah membuat 169 laporan, 67 laporan sudah selesai dan 102 laporan masih dalam proses pembuatan. Dari laporan yang diterima, permasalahan terkait perbankan, asuransi, dan keamanan paling banyak sebanyak 39 laporan, disusul perdagangan, industri, dan institusi sebanyak 16 laporan. Sedangkan sektor pertanian dan pangan menerima delapan laporan, penjualan barang dan jasa. tiga laporan, dan pajak, bea cukai dan bea hanya satu laporan.
“Saat ini, tiga lembaga yang paling banyak mendapat informasi di bidang tersebut adalah OJK, Kementerian Perdagangan, dan BP Tapera,” ujarnya.
Lebih lanjut, Yeka mengatakan pada periode 2021-2024, total kemampuan pemulihan kerugian masyarakat pada perekonomian periode 1 mencapai Rp 520,08 miliar, dan total pemulihan sebesar Rp 496,69 miliar. Salah satu kasus besar yang diputuskan adalah pengaduan seorang jurnalis yang tidak mendapatkan sertifikat rumah meski telah membayar Kewajiban Hak Atas Tanah (KPR). Kasus ini berhasil diselesaikan dengan penerbitan sertifikat, dengan nilai sisa Rp334,8 miliar.
Selain pelaporan masyarakat, Pembantu Direktur III juga fokus mencegah maladministrasi melalui investigasi sistematis. Bagian ini mengatur berbagai urusan kemasyarakatan yang menjadi perhatian masyarakat seperti pemeriksaan sistem pemasaran beras di Provinsi Banten, pelayanan kredit Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank BRI, permasalahan pemasaran benih di PT Sritex, dan tata cara pengadaan. pupuk murah.
Dalam catatan akhir tahun pemeriksaan pelayanan publik sektor ekonomi 1, Bank Sentral India juga menginformasikan kepada Kementerian Pertanian, Kementerian Keuangan, Kementerian Perdagangan dan Bank BTN atas kerjasamanya dalam menetapkan laporan publik.
“Kami bersyukur karena mengetahui tidak mudah memenuhi panggilan Wali untuk menyelesaikan laporan masyarakat, sehingga kami mengapresiasi baik dan kerja sama keempat departemen ini,” ujarnya. (semut/nsp)