disinfecting2u.com – Booming pariwisata Yogyakarta membuat bisnis real estate terus berkembang. Juga karena minatnya semakin meningkat. Kini banyak bermunculan produk wool dengan konsep unik baik dari konsep hunian maupun konsep properti.
Peluang bisnis ini pun dimanfaatkan oleh pasangan wirausaha muda asal Yogyakarta, suami istri John Dayat (Muhammad Syarif Hidayat) dan Maya (Maya Mexitalia) yang merupakan CEO dan komisaris PT. Royal D’Apragon Land merilis produk D’Craton Villa dan D’Craton Villa. Kedua produk tersebut mengusung konsep kepemilikan dengan konsep co-ownership, dimana dalam konsep co-ownership ini, properti villa dibagi menjadi beberapa bagian properti, sehingga investor dapat mempunyai peluang untuk memiliki unit villa tersebut sebagai masa depannya. satuan investasi. Dapat bekerja sama. Kedua produk yang ditingkatkan tersebut akan dirilis ke pembeli akhir tahun ini.
Tahap pertama akan mengembangkan D’Catra Villas dengan 28 pemilik, selanjutnya kami akan mengembangkan D’Catra Villas dengan 200 pemilik untuk investor, kata Jayde alias John Dayat.
Produk D’Kraton dan D’Catra yang berlokasi di area ring atau dekat alun-alun selatan dan meningkatkan ekspektasi okupansi di kawasan Catertung, Depok, Sleman. Produk ini didesain dengan arsitektur ramah lingkungan bernuansa putih alami dengan lantai granit. Bangunan villa didominasi kayu jati dengan berbagai fasilitas antara lain water boiler, TV 43 inch, AC 1 PK, kulkas, kitchen set, lemari pakaian, meja, sofa, spring bed 160×200, deckchair, cermin, jaringan internet pribadi. Kolam renang.
Jde mencontohkan, permintaan produk wol berkembang pesat karena nilai investasinya sangat menguntungkan bagi investor pemula. Hal ini dikarenakan pada konsep kepemilikan bersama, kepemilikan investor diwakili oleh kepemilikan saham PT, sehingga investor tidak perlu khawatir untuk membeli vila untuk memiliki vila unik dan mewah yang sedang dikembangkan.
“Investor tidak perlu meragukan okupansi vila yang diakuisisi karena vila tersebut akan dikelola oleh Depargon Management yang sudah berpengalaman selama 14 tahun di dunia manajemen perhotelan,” jelasnya.
Sedangkan D’Cratoni mengelola kepemilikan secara bersama-sama dimana tanah SHM dimiliki oleh PT dan dibangun 4 vila pribadi di atas tanah tersebut. Dengan 28 skema kepemilikan fraksional, pembagian kepemilikan vila menjadi menguntungkan, dimana hunian vila dikelola oleh D’Paragon Management.
“Kami akan membagi saham PT menjadi 28 bagian dengan nilai produk Rp 190 juta. Pembagian dividen kegiatan Villa berlangsung secara proporsional satu kali dalam sebulan sesuai rasio nominal rentang kepesertaan sebanding dengan rasio kepemilikan slot,” jelasnya.
Jede yang dikenal sebagai pencetus ide kos eksklusif sekaligus pemilik rekor Muri dan pemilik piagam Leprid, jaringan kos eksklusif pertama dan terbesar di Indonesia, mengaku tertarik dengan kombinasi tersebut. dari rumah kos pendek. okupansi tetap konsisten. Sistem manajemen okupansi yang lebih panjang untuk pengelolaan villa mencapai hasil yang lebih optimal.
“Kami memadukan sistem pengelolaan jangka pendek dan jangka panjang dalam pengelolaan okupansi vila sehingga investor tidak ragu lagi dengan okupansi dan pendapatan vila yang diterimanya,” pungkas Jde (CHM).