Jakarta, disinfecting2u.com- Pelajaran Coding dan Artificial Intelligence (AI) dikatakan tidak terlalu rumit di sekolah dasar, pembelajaran ini mengutamakan pengembangan kemampuan berpikir kritis siswa. Demikian pendapat Pusat Penerangan dan Penerangan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.
Mata pelajaran coding dan kecerdasan buatan yang merupakan bagian dari pendidikan matematika pada tingkat sekolah dasar bertujuan untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam berpikir sistematis, berpikir komputasional, dan memikirkan gambaran besar (big picture thingking).
“Itulah mengapa tidak selalu perlu belajar memprogram di komputer. “Misalnya saat mengenalkan dasar-dasarnya bisa menggunakan kartu atau alat ajar lainnya terlebih dahulu, baru kemudian secara bertahap bisa menggunakan aplikasi pendukung. Yang penting konsep dasar matematikanya tertransfer,” kata Kepala Pusdatin Pusdatin. Kemendiknasmen Yudhistira Nugraha disela-sela workshop bertajuk Pemanfaatan Aplikasi Pembelajaran Digital sebagai Sarana Pembelajaran.
Pengajaran kedua mata kuliah pilihan ini mengutamakan interaksi yang menyenangkan dan bermakna antara siswa dan guru dengan menggunakan teknologi aplikasi untuk mendukung pembelajaran.
“Memang hal ini sejalan dengan agenda prioritas Presiden untuk mengembangkan angkatan kerja melalui pendidikan matematika, sains, dan teknologi serta digitalisasi melalui pembelajaran yang menarik,” imbuhnya.
Pada Rabu (13/11), Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendqdesmen) Abdul Muti mengatakan pembelajaran kecerdasan buatan (AI) atau kecerdasan buatan dan coding akan diajarkan mulai kelas 4 SD.
“Untuk SD tidak dimulai dari kelas 1, tapi dari kelas 4 hingga kelas 5 atau 6,” kata Abdul Muthi di kantor PP Muhammadiyah Kota Yogyakarta.
Selain itu, menurut Mutti, kecerdasan buatan dan coding juga merupakan topik opsional.
Menurutnya, ide mata pelajaran pilihan ini bukanlah hal baru karena sudah banyak sekolah dasar di Indonesia yang mengajarkannya.
“Sekolah Dasar di Jakarta, bahkan di Aceh pun sudah banyak yang berkode SD,” kata Mu’ti (ant/bwo).