Jakarta, disinfecting2u.com – Tanda tangan elektronik kini banyak digunakan dalam berbagai kegiatan, salah satunya kini digunakan oleh rumah sakit untuk mencatat dokumen rekam medis.
Privy, penyedia layanan digital, menawarkan teknologi tanda tangan elektronik untuk manajemen internal yang digunakan oleh Direksi Hermina Group.
Tanda tangan tersebut digunakan untuk dokumen perjanjian kerjasama dengan mitra dan korespondensi dengan manajemen Hermina.
Selain itu juga digunakan untuk menyediakan teknologi pencatatan dokumen rekam medis di jaringan RS Hermina seluruh Indonesia.
Acara penandatanganan perjanjian kerja sama antara Privy dan Hermina berlangsung pada 28 Oktober 2024 di Hermina Tower, Kemayoran, Jakarta.
Dukungan ini diharapkan semakin mempermudah proses pengelolaan rumah sakit.
Ulisser Khyat menyambut baik kerja sama ini. Menurutnya, kehadiran tanda tangan elektronik Privy akan meningkatkan efisiensi administrasi dalam pengelolaan jaringan rumah sakit.
“Kolaborasi ini diharapkan dapat mempercepat transformasi digital di sektor kesehatan dengan menawarkan solusi tanda tangan elektronik yang aman dan andal.”
“Dengan integrasi ini diharapkan proses pengelolaan kesehatan dapat menjadi lebih efisien, hemat waktu dan ramah lingkungan, sekaligus meningkatkan keamanan data pasien,” kata Ulisser, Selasa (29/10/2024) dalam penjelasannya di Jakarta. penyataan.
Marshall Pribadi mengatakan, kemitraan ini merupakan bukti nyata upaya Privy dalam mendukung digitalisasi layanan kesehatan di Indonesia.
“Kami berharap penerapan tanda tangan elektronik tidak hanya mempercepat proses administrasi, tetapi juga memberikan rasa aman kepada pasien dan rasa aman bagi rumah sakit tentang integritas data.” Layanan digital ini diharapkan dapat meningkatkan sekaligus meningkatkan kepuasan pasien. Efisiensi operasional di RS Hermina,” kata Marshall.
Keamanan data pengguna menjadi faktor kunci Privy dalam menyediakan teknologi dan layanan tanda tangan elektronik.
Privy akan mencocokkan data pada dokumen yang ditandatangani secara elektronik menggunakan databasenya untuk memastikan bahwa penandatangan cocok dengan data pengguna yang disimpan di rumah sakit.
Untuk mencapai hal tersebut, pengguna harus mengunggah kartu identitas terlebih dahulu dan mengambil foto selfie menggunakan teknologi deteksi biometrik yang memiliki tingkat akurasi dan keamanan tinggi.
Sehingga dokumen yang ditandatangani sesuai dengan data pasien yang telah diverifikasi.
Dengan kerja sama ini, Pravi dan Harmina berharap layanan tanda tangan elektronik dapat memperkuat transformasi digital di sektor kesehatan nasional, sehingga kedepannya akan lebih banyak pasien yang dapat merasakan manfaat layanan administrasi yang lebih cepat dan aman.