Pemalang, disinfecting2u.com – Pj Gubernur Jawa Tengah No. 1 Andika Perkasa, kembali melakukan tur politiknya di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.
Kali ini, mantan Presiden TNI itu menyapa dunia industri dengan mengunjungi PT Dunia Sandang Abadi Tekstil, Comal, Kabupaten Pemalang, Jumat (4/10/2024).
Andika didampingi istri tercinta, Diah Erwiany Trisnamurti Hendrati Hendropriyono. Kedatangan Andika disambut gembira oleh para staf. Dia berbicara dengan santai sambil mendengarkan keluhan para pekerja.
Perwakilan Gubernur Andika Perkasa mengatakan, kunjungan tersebut untuk melihat sendiri kondisi sektor industri di Jawa Tengah.
“Hari ini kami ingin mengetahui keadaan industri TPT, kemarin kami ke Karanganyar dan Sragen dan hari ini kami ke Pemalang, untuk mengetahui apa saja permasalahan yang dihadapi industri TPT,” kata Andika.
Dalam acara tersebut, Andika mengatakan gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) merupakan salah satu penugasan dirinya dan Wakil Gubernur Jawa Tengah Hendrar Prihadi.
Andika juga mengatakan, industri khususnya tekstil menjadi sektor yang memberikan kontribusi paling besar terhadap perekonomian di Jateng yakni mencapai 7,4 persen.
“Tekstil memang sangat terpukul, jadi banyak yang terjadi dan berkembang, padahal kita berusaha untuk menambah lapangan kerja, padahal yang perlu dipangkas adalah permasalahan yang perlu kita carikan solusinya,” ujarnya. menulis
Oleh karena itu, lanjut Andika, jika melihat kondisi sektor industri terlebih dahulu, pihaknya akan menyiapkan rencana untuk mengatasi tantangan yang ada saat ini jika menerima tugas kepemimpinan di Jawa Tengah.
“Kalau ini tidak ada solusi, terus disebut kerja, tidak ada kerja, jadi kerja keras,” lanjut Andika.
Sementara itu, Ketua DPC PDI Perjuangan Pemalang Junaedi menargetkan Andika Perkasa menang di Pemalang. Ia pun menyiapkan cara efektif untuk menggalang suara mantan Presiden TNI tersebut.
“Sekarang agenda partai sudah kami kumpulkan di DPC, kami juga sudah mengumpulkan mereka yang mengajukan diri untuk memilih di masing-masing 2 TPS. Saya berharap kalau ketua memberi perintah, kita semua keluar dengan segala yang kita punya,” ujarnya. Junaedi. (mdh/buz)