NEWS LEMBARAN Apakah Boleh Cuma Baca Qulhu saat Shalat? Ustaz Adi Hidayat Ungkap Hukumnya dalam Islam Ingatkan Nabi Muhammad SAW yang …

Jakarta, disinfecting2u.com– Surat Qulhu umumnya dibaca saat menunaikan shalat. Ditambah Surat Pendek lainnya yang mudah diingat dan sederhana, apakah boleh memiliki satu Surat saja? Simak penjelasan Ustaz Adi Hidayat.

Ingatlah bahwa kemampuan menghafal setiap orang berbeda-beda. Bisa jadi ada orang yang shalat lupa harus membaca surah mana, namun hanya mengingat surah Qulhu atau Al Ikhlas. 

Karena Surah Al-Ikhlas merupakan salah satu surah yang paling mudah dihafal atau diingat oleh kebanyakan orang. 

Jadi bagi yang masih baru bisa menghafalkan surat-surat pendek seperti Al Ikhlas. Bolehkah membacanya saat shalat, bahkan mengulanginya di setiap rakaat? 

 

Dok.ilustrasi freepik/Salat 

 

Ustaz Adi Hidayat juga menyoroti hal ini, sering terlihat atau terdengar sering lupa, bisa mengulang surah yang sama pada rakaat pertama dan rakaat berikutnya. 

Dikutip dari tayangan ceramahnya di YouTube Adi Hidayat Official pada Rabu (16/10/2024). Ustaz Adi Hidayat mengatakan hal itu diperbolehkan. 

Menurutnya, pengulangan Surat Qulhu atau Al Ikhlas di setiap rakaat tidak menjadi masalah. 

“Tidak apa-apa, tidak apa-apa,” kata Ustaz Adi Hidayat.

“Rakaat pertama Al Ikhlas (Qulhu), rakaat kedua Al Ikhlas, itu bagus,” jelasnya.

Lebih jauh penjelasannya, Ustaz yang akrab disapa UAH ini mengatakan, doa dengan surat Al Ikhlas sudah dibaca pada masa Nabi Muhammad SAW. 

Dalam cerita tersebut ada seorang sahabat yang ketika sedang shalat selalu membaca Al Ikhlas. Ia tidak pernah mengubah bacaan suratnya, sehingga teman-teman lain di keluarganya mengadukan hal tersebut kepada Rasulullah SAW. 

“Sanadnya dari mana? Ada teman Imam yang mendoakan, teman yang lain jadi Makmum, terus membaca Al Ikhlas,” kata Ustaz Adi Hidayat.

Maka para Makmum mengadu kepada Rasulullah ya Rasulullah fulan, kalau selalu mengucapkan Al Ikhlas, Al Ikhlas, terus-menerus, saya bosan mendengarnya, kata UAH.

Dengan keluhan tersebut, orang yang menjadi Imam dipanggil oleh Nabi Muhammad SAW.

“Lalu orangnya menelpon, Nabi menjelaskan kenapa kamu terus membaca Al Ikhlas,” ujarnya

Usai ditanya, pendeta menjelaskan alasan membaca Al Ikhlas. Ia mengaku mengapresiasi makna ayat yang menjelaskan sifat-sifat Allah sehingga ia menyukai Surat Al Ikhlas. 

“Orang itu berkata ya Rasulullah, di dalam Al Ikhlas ada sifat-sifat Allah, sedangkan aku mencintai Allah, oleh karena itu aku menyukai surat Al Ikhlas,” kata Ustaz Adi Hidayat.

“Lalu muncullah jawaban Allah yang disampaikan melalui Rasulullah, karena beliau mencintaiku sesuai sifatku, maka beliau mengatakan kepadanya bahwa aku juga mencintainya, maka sejak itu ia konsisten membaca surat Al Ikhlas,” jelas UAH.

Mengingat kisah tersebut, Ustaz Adi Hidayat berpesan agar umat Islam selalu berusaha menghafal surah lainnya.

Jadi jangan selalu atau selalu hanya membaca Surat Al Ikhlas saja saat beribadah di dunia. 

Tapi informasinya dia juga hafal Al Baqarah, Ali Imron hafal, bukan berarti hanya Ali Ikhlas yang hafal, ”ujarnya.

Berikut isi Surat Al Ikhlas yang dapat dipahami jika mengandung sifat-sifat Allah SWT seperti yang disampaikan para sahabat Nabi Muhammad SAW saat itu:

Berdasarkan Al-Qur’an Kementerian Agama: 

قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ

Qul huwallāhu aḥad(un).

Artinya: “Katakanlah (Nabi Muhammad), “Dialah satu-satunya Allah.” 

Tuhan menginginkannya

Allāhuṣ-ṣamad(u).

Artinya: “Tuhanlah tempat meminta segala sesuatu”.

لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ

Lam yalid wa lam yūlad.

Artinya: “Dia tidak dilahirkan dan dia tidak dilahirkan.”

وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ 

Wa lam yakul lahū kufuwan aḥad(un).

Artinya: “dan tidak ada sesuatu pun yang setara dengan Dia.” (petunjuk)

Waallahualaam 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top