NEWS LEMBARAN Pelantikan HKTI Jatim, Arum Sabil Pimpin Perjuangan Petani, Khofifah Indar Parawansa Ketua Dewan Penasihat

Surabaya disinfecting2u.com – Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Persatuan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Fadli Zon, resmi membuka kepengurusan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) HKTI Jawa Timur periode 2024-2029. Arum Sabil terpilih sebagai Ketua, dengan Khofifah Indar Parawansa menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina dan Prof. Ir. Achmad Subagjo dari Universitas Jember sebagai Ketua Dewan Pakar. Ia menekankan pentingnya kerja sama antar pengurus, termasuk dukungan dari Bunda Khofifah, Ketua Dewan Pembina HKTI Jawa Timur.

“Abah Arum Sabil kenal Pak Prabowo. “Kami berharap dapat melanjutkan misi memajukan pertanian di Jawa Timur,” kata Fadli. Ia juga mengingatkan bahwa Prabowo yang menjabat Ketua Umum DPN HKTI periode 2004 hingga 2015 ini memiliki pengalaman luas di bidang pertanian.

Fadli menegaskan, pemerintah saat ini menjadikan sektor pertanian sebagai prioritas strategis dengan tujuan mencapai swasembada pangan Indonesia.

“Tujuan ini ambisius, tapi kami yakin bisa tercapai,” tambahnya.

Ia juga mengingatkan pentingnya konsumsi makanan bergizi, khususnya bagi generasi muda, untuk mengatasi masalah stunting. Ia menjelaskan, Jawa Timur merupakan penghasil beras terbesar di Indonesia, menyumbang 18 persen dari total produksi nasional dan memimpin produksi jagung.

Ketua DPD HKTI Jatim Arum Sabil menambahkan, pengurusnya juga melibatkan tokoh komunikasi seperti Ketua PWI Jatim Lutfil Hakim dan pakar komunikasi Universitas Airlangga Suko Widodo. Arum menegaskan, kehadiran pakar komunikasi dalam manajemen sangat penting untuk menjembatani hubungan pemerintah dan petani.

“Pengelola tidak harus selalu petani, tapi harus memahami dan mengkomunikasikan dengan baik keinginan petani,” tutupnya.

Sementara itu, Khofifah Indar Parawansa, Ketua Dewan Pengurus DPD HKTI Jatim, mengatakan Jatim mempunyai potensi 4.000 desa mandiri yang siap diubah menjadi Smart Villages (konsep smart village dimana terdapat pusat kegiatan masyarakat di satu tempat akan memberikan ) untuk dikonversi guna mendukung pertanian nasional.

“Kita sudah sering mengenal smart city, dengan HKTI kita akan masuk ke smart village. Konsep ini kemungkinan besar akan digagas di Jawa Timur karena sudah ada lebih dari 4.000 desa mandiri di sana,” tutup Khofifah.

Dengan diresmikannya ini, HKTI Jatim diharapkan dapat berperan penting dalam mendukung ketahanan pangan nasional dan kesejahteraan petani di Tanah Air. (menjauh/menjauh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top