Mojokerto, disinfecting2u.com – Ratusan rumah terendam banjir di tiga kecamatan kota Mojokerto di Kecamatan Warrir Kulon. Tetangga Kakarayam Baru di desa Mentikan di distrik Warrier Kulong menghadapi kondisi yang memprihatinkan.
Ketika ketinggian air mencapai lebih dari satu meter atau mencapai ketinggian dewasa, banyak warga yang rumahnya terendam banjir memutuskan untuk meninggalkan rumahnya.
“Di rumah saya ketinggian air mencapai lima puluh sentimeter. Tapi di luar rumah lebih dari satu meter,” kata Firianto, salah satu korban banjir.
Banjir melanda kawasan Kakarayam Baru sejak Jumat malam. Banjir terjadi setelah lebih dari lima jam diguyur hujan di wilayah tersebut.
Air sudah ada sejak Jumat, namun tidak tinggi. “Senin malam, setelah seharian hujan, debit air bertambah hingga mencapai rumah,” kata Firianto.
Warga terpaksa mengevakuasi para lansia dan ibu hamil ke tempat yang aman karena debit air banjir melimpah.
“Kami ambil bagi lansia, ibu hamil, makanya kami tempatkan di musala yang ada di aula PKK RW,” imbuh Firianto.
Sejak Senin (12/10), 3 siswa SDN Mentikon di lingkungan Kakarayam Baru terpaksa belajar di rumah karena sekolahnya terendam banjir. Dari ruang kelas hingga ruang guru terisi air.
“Mereka belajar daring, bukan libur. Siswa disuruh belajar di rumah, kita beri tugas,” kata Saifuddin, salah satu guru SDN Menticone 3 yang ditemui di lokasi banjir.
Selain pemukiman Kakarayam Baru di Kelurahan Mentikon, dua kelurahan lainnya yakni Kelurahan Wotadar Kulon dan Kelurahan Pulorejo Kelurahan Wotadar Kulon juga terendam banjir. Ketinggian air di kedua kecamatan tersebut bervariasi antara 40 cm hingga satu meter.
Sejumlah dapur umum telah didirikan di berbagai tingkatan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat terdampak banjir. (hfh/target)