JAKARTA, disinfecting2u.com – Masyarakat menggemari permainan sepak bola, khususnya kaum pria. Sebentar lagi, Timnas Indonesia akan melakoni laga kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Jepang pada 15 November.
Di sepakbola, dia punya fans yang sangat mendukungnya. Ustaz Dasad Laf menjelaskan, kebiasaan buruk yang dilakukan pengikutnya akan mendatangkan murka Allah SWT.
Kebiasaan buruknya adalah para suporter suka menunda salat yang biasa atau rutin dilakukan saat menonton pertandingan sepak bola.
Karena ini adalah waktu permainan, mohon berdoa sejenak selama atau setelah pertandingan untuk alasan yang bertanggung jawab.
Ada pesan kuat dalam Islam yang mengingatkan umat Islam akan kewajibannya menunda shalat.
Hal itu disampaikan Ustaz Dasad Laf dalam sambutannya di YouTube Dakwahnyachannelkitee pada Selasa (29 Oktober 2024). Beliau mengimbau kita untuk mengutamakan doa.
Masalahnya, Allah tidak ridho dengan kita karena kita menjalankan salat dan kapan kebanyakan umat Islam tidak salat? Ini adalah penggemar sepak bola, kata Ustaz Dasad Raff.
“Pertandingan jam 3 dini hari, dua kali perpanjangan waktu 15 menit dan masih imbang, lalu adu penalti dan tendangan bebas dini hari. Mana yang lebih Anda sukai,” jelasnya dalam sambutannya.
Biasanya fans akan mengalah dengan penjelasan konyol Ustad Dasad, namun ia terburu-buru.
Ada pula yang memegang sajadah dan berdoa di depan televisi.
Seperti yang Anda ketahui, shalat awal sangatlah penting dan dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Kemudian Allah (SWT) menekankan hamba-Nya untuk shalat tepat waktu. Sebagaimana disebutkan dalam surat Anisa ayat 103, Allah SWT berfirman: Penyelenggaraan
Artinya: “Jika kamu telah selesai shalat, ingatlah Allah baik kamu berdiri, duduk, atau tidur.”
Ustaz Dasad Rav mengatakan, ada baiknya berdoa sebelum menonton pertandingan sepak bola.
“Di sini sholat dan berlutut di depan televisi,” tegas Ustaz Makassar.
Ustaz Dasad Laf berkata: “Allah tidak menghalangi kita untuk melihat, tidak, tapi yang membuat kita tersinggung adalah kita meninggalkan shalat karena melihat.”
Maaf
