NEWS LEMBARAN Pantas atau Tidak Orang Tua Minta Maaf kepada Anak? Ternyata Kata Buya Yahya itu Hukumnya…

disinfecting2u.com – Buya Yahya mengatakan, menurut undang-undang, orang tua harus meminta maaf kepada anaknya, ini masalah penting yang menimpa semua orang.

Buya Yahya mengatakan, orang tua biasanya berusaha meminta maaf kepada anaknya atas perbuatan yang telah dilakukannya terhadap anaknya.

Orang tua berusaha meminta maaf kepada anaknya sebagai salah satu cara menjaga keharmonisan dalam rumah.

Orang tua yang melakukan pendekatan setelah melakukan kesalahan berusaha meminta maaf agar tidak mempengaruhi perasaan anak.

Anak akan sangat kesal jika orang tuanya menganiayanya dan tidak mau meminta maaf.

Contohnya adalah seorang anak menangis karena tidak mendapat permintaan maaf dari orang tuanya. (iStockFoto)

Namun ada pula yang berpendapat bahwa orang tua tidak boleh meminta maaf kepada anak kecil, apalagi anak kecil, apakah boleh orang tua meminta maaf kepada anaknya? Apakah sikap ini pantas di rumah? Buya Yahya menjelaskan situasi tersebut sebagai berikut.

Dikutip dari disinfecting2u.com melalui kanal YouTube Buya Yahya, Minggu (29/9/2024), Kasi LPD Al Bahjah, Cirbon membahas perilaku orang tua yang meminta maaf kepada anaknya.

Buya Yahya menjelaskan, kesalahan orang tua biasanya terjadi di rumah.

Apalagi orang tua yang melakukan kesalahan besar dan menyiksa anaknya karenanya.

Hal ini berdampak pada pola pikir dan pemikiran anak akibat tidak diasuh oleh orang tua.

Namun, pengkhotbah berusia 51 tahun itu mengatakan anak-anak yang meminta maaf kepada orang tuanya adalah tanda pendidikan.

“Meminta maaf dari orang tua kepada anak adalah sebuah pendidikan,” kata Buya Yahya.

Pendakwah kharismatik kelahiran Blitar ini melanjutkan, alasan yang diberikan orang tua tidak selalu membuat anak bangga.

Dia memahami bahwa anak-anak yang mengalami pelecehan tidak membutuhkan pengampunan, begitu pula orang tua mereka.

“Meminta maaf kepada anak harus hati-hati dan hati-hati, harus ada waktu bagi orang tua untuk meminta maaf,” ujarnya.

Menurut Buya Yahya, anak mendapat pendidikan persiapan dari orang tuanya ketika mereka membenarkan.

“Misalnya anaknya melakukan kesalahan, maafkan aku sayang masyaallah, ayah selama ini berusaha mendidikmu, namun kelemahan ayah berarti tidak cocok untuk pendidikanmu, jadi sebenarnya kesalahan yang menimpamu. Hal ini tidak lepas dari sebagian kesalahan bapak, maafkan bapak dan anak. Mari kita selesaikan bersama-sama dan jangan terulang lagi, kata Bua Yahya.

Guru bernama asli KH Yahya Zainul Ma’arif ini mengatakan, alasan yang diberikan pada contoh di atas bisa diterapkan untuk meningkatkan pendidikan anak.

Di sisi lain, ia khawatir masih banyak orang tua yang ngotot memegang kekuasaan sehingga menyebabkan anaknya terus melakukan kesalahan.

“Tapi ada orang tua yang masih bingung, ada orang tua yang takut pada anaknya. Mohon maaf, padahal itu salah anak dan sebagainya, itu bukan pendidikan,” ujarnya.

Meski demikian, ia mengingatkan para orang tua agar berhati-hati dalam memberikan alasan kepada anaknya.

Hal itu ia sampaikan agar harga diri anak tidak tumbuh, apalagi bagi para orang tua yang berusaha meminta maaf kepada anaknya.

“Permintaan maaf dari orang dewasa kepada anak-anak sangat kami hargai. Tinggal cari waktunya, kapan dan alasannya apa serta bagaimana melakukannya itu sangat penting,” tuturnya.

Kalau tidak, itu salah anak dan tidak ada hubungannya dengan orang tua, maaf, apa yang kamu lakukan? Oleh karena itu, rasa pendidikan harus dihadirkan,” tuturnya.

Tuhan memberkatimu, Bishawab.

(harapan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top