Suami Tak Sengaja Minum ASI Istri saat Hubungan Intim, Boleh atau Tidak? Ternyata Kata Buya Yahya Hukumnya…

disinfecting2u.com – Penginjil Buya Yahya menjelaskan hukum terhadap suami yang tidak sengaja meminum ASI istrinya saat berhubungan intim, Buya Yahya mengetahui bahwa pasangan sedang menguatkan benih cinta kasih suami-istri, sang suami tidak sengaja meminumnya. susu langsung dari istrinya.

Namun, terkadang pria khawatir dengan kesalahan istrinya meminum ASI saat berhubungan seks. Buya Yahya menjelaskan hukumnya agar tidak terjadi kebingungan.

Tidak ada masalah, kata Buya Yahya dalam ceramah di saluran YouTube Al-Bahjah TV, Selasa (12/10/2024).

Salah satu alasan pria meminum ASI istrinya adalah karena tertarik dengan rasa susu kekasihnya.

 

Kemudian laki-laki tidak menyusui, dan air susu perempuan keluar untuk memuaskan nafsunya.

Tak hanya itu, pria peminum ASI juga berpeluang membesarkan anak karena kesehatannya.

Tidaklah buruk dalam Islam bagi seorang istri untuk meminum ASI baik secara sadar maupun tidak.

Mengapa Islam tidak melarang laki-laki meminum ASI istrinya? Buya Yahya menjelaskan manfaat menyusui.

Menurut Buya, seseorang yang boleh minum ASI harus berusia dua tahun ke atas sebelum dua hijrah.

Ia menyinggung soal mahram jika seorang laki-laki meminum ASI dari istri tercinta.

Dia adalah mahram atau dis ini. Artinya pria tersebut masih memiliki hubungan darah. Selain itu, mereka memiliki hubungan yang sama sebagai seorang anak dan seorang ibu.

Sebaliknya, dikatakan bahwa bayi yang disusui oleh maksimal lima orang perempuan dapat dianggap mahram, meskipun mereka tidak memiliki hak anak kandung.

Artinya, ketika bayi menyusu dari perempuan, ia menjauhkan mulutnya dari payudara dan menyusu sebanyak lima kali lagi, jelasnya.

“Wanita itu kemudian disebut perawat air dan mahramnya,” lanjutnya.

Jika bayi meminum susu dari wanita selain ibunya, maka dilarang menjalin hubungan baru karena dia mahram.

Oleh karena itu, seorang bayi tidak boleh menikah dengan wanita mahram, katanya.

Sedangkan suaminya, dia tidak peduli apakah mereka ada hubungan keluarga atau tidak. Hal ini akan berdampak positif bagi kesehatan keduanya.

“Karena ASI baik untuk anak dan halal untuk suami. Tidak ada masalah,” ujarnya.

(harapan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top