disinfecting2u.com – 1907 Asisten pelatih Komo sekaligus legenda timnas Indonesia Kurniawan Dwi Julianto memberikan syarat kepada Shin Tayong sebelum Garuda bermain melawan Jepang.
Laga Timnas Indonesia melawan Jepang akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat pada Jumat (15/11/2024).
Laga Timnas Indonesia melawan Jepang merupakan laga kelima tim besutan Shin Tae-young di babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 Grup C Zona Asia.
Pasukan Shin Tae-young tidak terkalahkan melawan Indonesia dalam empat pertandingan terakhir Grup C.
Sejak laga melawan Arab Saudi, Rizky Ridho dan kawan-kawan hanya mampu mencetak poin.
Garuda hanya mencatatkan skor akhir 1-1 melawan Green Falcons lewat sepakan striker lawas Ragnar Oratmangoen.
Timnas Indonesia juga tak mampu membobol gawang Australia di laga kedua. Skor harus berakhir 0-0.
STY kemudian nyaris meraih kemenangan, seperti diketahui saat mereka dijamu Bahrain pada 10 Oktober 2024 di Stadion Nasional Bahrain di Riffa.
Timnas Indonesia sempat unggul 2:1 pada menit ke-90+6 perpanjangan waktu.
Namun wasit asal Oman, Ahmed Al Kaf tak kunjung meniup peluitnya. Pada akhirnya Garuda gagal meraih kemenangan dan skor menjadi 2-2.
Sayangnya, tim asuhan Pelatih Shin gagal, kalah 2-1 dari China.
Terkait hal tersebut, Kurniawan Dwi Julianto menegaskan persiapan timnas Indonesia jelang laga melawan Jepang. Pendapatnya itu ia utarakan langsung di acara YouTube Bung Binder.
Bagi Bung Binder, pria yang membawa Como ke Serie A Italia pada tahun 1907 memberikan syarat untuk mengalahkan Jepang.
Kurniawan menilai para gelandang bertahan merupakan bagian penting dalam tim asuhan pelatih Sheen. Ini mengingatkan kita bahwa itu adalah sebuah kesalahan ketika kita melawan Tiongkok.
“Saya kira yang paling masuk akal adalah jangan sampai bolanya lepas,” kata Kurniawan Dwi Julianto, Selasa (12/12/2024) saat berbincang dengan Bung Binder, seperti dikutip dari kanal YouTube Bola Bung Binder.
Soal kemenangan, ia tak terlalu memikirkannya karena hasil pertandingan memutuskan Garuda bisa meraih tiga poin.
Pasalnya Jepang masih kokoh di puncak klasemen Grup C dengan raihan 10 poin, 3 kali menang, 1 kali imbang, dan tanpa kalah.
“Menang mungkin terjadi, karena dalam sepak bola tentu saja tidak ada yang mustahil,” ujarnya.
Namun, Shin Tae-yong harus terus bertukar pikiran untuk menemukan taktik dan formasi terbaik Garuda. Pasalnya, Jepang merupakan salah satu tim reguler di Piala Dunia.
“Tetapi kita juga perlu mengukur hasil analisis orang Jepang atau spesies Jepang, dan mereka perlu mempertimbangkan dan memperhitungkannya untuk menentukan strategi teknis yang akan digunakan,” kata Kurniawan.
(berbahagialah)