Yogyakarta, disinfecting2u.com – Beras yang menjadi makanan pokok Daerah Istimewa Yogyakarta diklaim mencukupi saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025. Padahal, pasokannya cukup untuk empat bulan ke depan atau hingga Maret 2025.
Hasil tersebut diperoleh dari pemantauan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) tingkat daerah dan kabupaten/kota.
Dari pantauan di Gapoktan Ngestiharjo Kabupaten Kulon Progo, ketersediaan beras sekitar 100 ton gabah. Bisa menghasilkan 3 ton beras setiap harinya.
“Pastinya beras akan tersimpan melimpah saat Natal hingga empat bulan ke depan atau bahkan Maret 2025,” kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah DIY Tri Shaktiana, Selasa (17/12/2024).
Selanjutnya pada Desember 2024, musim panen padi akan memasuki lahan seluas 8 hektar dan produksi mencapai 50 ton. Di sana, beras dijual sekitar Rp 14 -16.000 per kilo tergantung varietasnya.
Begitu pula di UD Sudimoro, Kabupaten Balada, yang dihasilkan beras sekitar 7 ton. Oleh karena itu, pasokan produk tersebut diklaim aman.
Beras rata-rata dijual Rp 12.500 per kilo dan beras premium Rp 14.800 per kilo, kata Tri.
Tri menghimbau kepada masyarakat agar produk tersebut mencukupi dan berbelanja sesuai kebutuhan.
“Silakan beli secukupnya, kami jamin stok dan kualitasnya,” kata Tri.
Data Perum Bulog Kanwil Yogyakarta menunjukkan asosiasi terealisasi 59.680 ton beras dibandingkan target 2024 sebesar 42.681 ton. (scp/buz)
