Jakarta, disinfecting2u.com– Ada sikap yang patut diwaspadai saat menunaikan shalat Jumat di hari suci. Meski sudah menjadi kebutuhan, apalagi bagi laki-laki, pahalanya bisa saja hilang.
Kebiasaan-kebiasaan buruk dianggap remeh ketika seringnya shalat Jumat. Menurut Buya Yahya, niat baik bisa hancur, simak penjelasannya.
Dalam hal ini berkumpul di mesjid untuk menunaikan salat Jumat menjadi sebuah idaman yang baik.
KH yaahya Zainul Maarif atau Buya yaahya sapaan akrabnya mengatakan ada kebiasaan yang sering terjadi di kalangan jamaah, apa itu?
Cuplikan pidato Buyaya pada Rabu (6/11/2024) di kanal YouTube resmi Buyaya. Buya Yahya mengingatkan saya bahwa kebiasaan ini hadir di masjid sebelum shalat.
Jadi kalau datang ke masjid jangan ganggu orang, tidak akan bisa menggerakkan orang, kata Buya Yahya dalam ceramahnya.
Menurutnya, kebiasaan buruk meminta orang lain pindah tempat duduk agar bisa maju. Hal ini merupakan bentuk gangguan yang dapat merusak makna salat Jumat.
Jadi jika Anda terlambat datang ke pertemuan, jangan bergerak atau meminta orang lain untuk pindah.
“Sekarang sudah terlambat, orang-orang menyuruh saya untuk bergerak, orang ini sangat percaya diri,” katanya.
Buya Yaahya dengan tegas menyatakan hal itu bisa merugikan nilai pahala shalat.
Ini adalah bagian dari perilaku buruk yang sering terlihat di masjid. Orang-orang datang terlambat, tetapi mereka ingin mendahului orang lain dan duduk di depan.
Buya yaahya “Yang terakhir datang, dia menabrak orang, dia menginjak leher orang, akhlaknya apa?”
Hal ini dinilai merupakan perilaku yang tidak pantas dan dapat merusak suasana suci di masjid.
Buya Yahya mengatakan ada aturan ketat untuk duduk di masjid. Khususnya bagi para imam dan khatib.
Buya Yahya (klw) memerintahkan: “Kecuali imam, imam harus sama dengan khatib. Khatib harus di depan, khatib di belakangnya tidak benar, dan imam di belakangnya tidak benar.”