disinfecting2u.com – Apakah benang pocong yang belum dibuka membuat jiwa berkelana dan resah di alam kubur?
Bagaimana pendapat umat Islam tentang hukum buka benang pocong?
Menurut kepercayaan masyarakat, beberapa orang mengasosiasikan terbukanya benang pocong dengan hal-hal misterius.
Namun apakah hal ini benar dari sudut pandang Islam?
Apa yang dianjurkan dalam Islam mengenai perawatan jenazah saat penguburan?
Seperti dilansir disinfecting2u.com di channel YouTube Buya Yahya, berikut penjelasan hukum soal threading pocong.
Soal aturan dasarnya, menurut Buya Yahya, sebelum dikuburkan, dianjurkan melepas pocong atau jenazah. “Disarankan melepas kain jenazah (pocong) ya, ini dianjurkan,” jelas Buya Yahya ada. Usulan penyelesaian pocong, menurut Buya Yahya, tidak ada kaitannya dengan hal yang dirahasiakan.
Jadi tidak benar kalau benang pocongnya dilepas, rohnya bisa risih atau berjalan.
Kalaupun tidak dibuka, tidak masalah sama sekali.
Tapi tidak ada alasan kalau tidak diproduksi juga akan musnah,” kata Buya Yahya.
Namun makna menghilangkan benang pocong menurut Buya Yahya adalah terkait rasa hormat.
Namun sayang sekali karena kalau tautannya ada, belum dihilangkan karena tubuh kita membusuk sebelum masuk, kata Buya Yahya.
Buya Yahya mengibaratkan kita seperti pohon yang dibungkus kawat, lama kelamaan pohon itu akan semakin besar asalkan kawat selalu dililitkan pada bagian pohon tersebut.
Itulah yang terjadi pada tubuh manusia jika benang pocongnya tidak dilepas.
“Jadi kalau sudah besar, digambarkan mengikat pohon di depan rumah dengan kawat. Dalam 4 tahun, yang terjadi, pohon besar itu bagiannya terkena logam dan mengecil, makanya nanti kita lakukan,” Buya Yahya dikatakan.
Namun hal tersebut tidak lagi bersifat wajib, hanya dianjurkan dan berkaitan dengan praktik penanganan jenazah.
“Bukan kewajiban, hanya saja moralitasnya dilepaskan, semuanya bebas,” kata Buya Yahya.
Kalau naik murah, badan kita naik, ada yang meledak dan membusuk, lanjutnya.
Wallahua’lam.
(panjang)
Temukan berita menarik lainnya di disinfecting2u.com Di Google Berita, Klik di sini
