Jakarta, disinfecting2u.com – Dana Moneter Internasional (IMF) telah menguraikan kemungkinan perekonomian global terperosok dalam pertumbuhan rendah dan utang publik. Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva mengatakan utang publik akan mencapai US$100 triliun atau sekitar Rp 1,5 triliun pada akhir tahun ini, setara dengan 93% produk domestik bruto (PDB) global dan merupakan rekor tertinggi sepanjang masa.
Bahkan pada tahun 2030, IMF memperkirakan utang pemerintah akan mencapai 100% PDB sehingga memperlambat pertumbuhan ekonomi.
Oleh karena itu, IMF kini telah membuat beberapa rekomendasi untuk menjamin stabilitas keuangan perekonomian dan membiarkan banyak negara berada pada jalur pertumbuhan rendah dan utang tinggi.
Pertama, negara harus memastikan bahwa inflasi kembali ke tingkat targetnya. Saat ini, bank sentral utama, termasuk Amerika Serikat, mengikuti pendekatan yang tepat, kata Cristalina.
“Caranya sekarang adalah menyelesaikan pekerjaan mengatasi inflasi tanpa terlalu merusak pasar tenaga kerja,” kata Kristalina dalam konferensi pers yang disiarkan di situs resmi IMF.
Kedua, sudah waktunya bagi negara-negara untuk mengambil tindakan terhadap utang dan defisit. Bantuan keuangan sangat dibutuhkan sebagai respons terhadap guncangan yang terjadi selama bertahun-tahun, namun sekarang adalah waktu yang tepat untuk membangun kembali cadangan fiskal, kata Cristalina.
“Di sebagian besar negara, hal ini dapat dilakukan secara bertahap, namun harus dimulai sekarang,” katanya.
Ketiga, penting bagi negara-negara untuk menerapkan reformasi pembangunan yang tepat, mulai dari pengurangan birokrasi hingga perbaikan tata kelola.
“Kami telah melihat reformasi ternyata memberikan manfaat yang signifikan di banyak negara. Analisis kami menunjukkan bahwa reformasi di negara-negara berkembang dapat meningkatkan produktivitas sebesar 8% dalam empat tahun,” jelas Cristalina (nsp).