disinfecting2u.com – Mantan pemain timnas Indonesia Ivan Dimas Dormono mengomentari keputusan PSSI dan Shin Tae-yang yang melakukan naturalisasi banyak anggota tim Garuda.
Gelandang Persik Kediri mengungkapkan, para pemain Sahaja harus bermain hati saat mengenakan seragam timnas Indonesia.
Sebelumnya, Ivan Dimas merupakan salah satu gelandang berbakat di timnas Indonesia yang menjuarai Piala AFF U-19 pada tahun 2013.
Meski menorehkan sejarah, bukan berarti Ivan Dimas tetap bertahan di timnas Indonesia. Di bawah asuhan Shin Tae-yong, Ivan Dimas pernah menjadi andalan timnas Indonesia. Namun, pemain berusia 29 tahun itu tidak dipanggil lagi usai laga melawan Timor Timur pada 27 Januari 2022.
Ivan Dimas berbagi pengalamannya bermain di dalam dan luar negeri. Ia diberi peran sebagai kapten timnas Indonesia dan pencapaian terbesarnya terjadi pada tahun 2013 saat memimpin tim Merah Putih menjuarai Piala AFF U-19.
Kini, pelatih Shin Tae-yang tak lagi memanggil Ivan Dimas dan gencar menaturalisasi pemain kelahiran Indonesia tersebut.
Dalam suatu kesempatan Ivan Dimas angkat suara soal hadirnya pemain natural yang mendominasi timnas Indonesia.
Saya berbicara di sini sebagai pesepakbola, saya tidak mendukung naturalisme, saya tidak mendukung pemain lokal, ujarnya saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Pusat.
“Pemain natural tidak ada yang salah. Dia (pemain natural) semangat banget, yang dibelanya merah putih, pakai merah putih, harus semangat banget, ada rasa bangganya,” imbuhnya.
Meski lebih mengutamakan pemain natural, Ivan Dimas menyoroti pentingnya latihan di usia dini dalam sepak bola Indonesia.
Menurutnya, pesepakbola muda harus mendapat perhatian lebih demi masa depan timnas Indonesia yang lebih baik.
Sebaliknya, seperti yang saya katakan sebelumnya, Anda harus fokus pada pemain muda kita, kata Evan Dimas.
“Dalam artian kita tidak boleh fokus ke timnas, kita tidak boleh mengabaikan sepak bola generasi muda yang ingin naik ke level senior, oleh karena itu ini adalah sumber daya kita,” tutupnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan kalau bicara sepak bola, yang dimaksud bukan tahun depan, tapi 40 tahun ke depan.
Penting untuk mengajari para pemain muda cara bermain sepak bola yang benar sedini mungkin. Jadi ini bukan hanya tentang kemenangan.
Seiring perjuangan Timnas Indonesia untuk lolos ke Piala Dunia 2026, perjuangan Garuda patut didukung semua pihak, kata Ivan Dimas.
Artinya kita sama-sama dukung timnas kita. Kita dukung pemain lokal, kita dukung naturalisasi kita, kita tidak memihak, kata Ivan Dimas.
Ia pun berpesan kepada para pemain Sahaja agar bisa menghayati dan bangga menjadi orang Indonesia.
(bi/penggemar/nka)