Cara Kemenag Sarankan Generasi Muda Gelar Kegiatan Lomba Lari untuk Dekatkan Budaya Zakat-Wakaf

Jakarta, disinfecting2u.com – Kepala Subdirektorat Pengembangan Kelembagaan dan Kerjasama (Kemenag) Kementerian Agama Muhibuddin mengatakan generasi muda harus menekankan pemahaman budaya zakat dan wakaf.

Sebagai bentuk kepedulian Kementerian Agama, Muhibuddin mengatakan generasi muda yang menyelenggarakan serangkaian lomba lari merupakan salah satu bentuk pengakuan terhadap pentingnya budaya zakat dan wakaf.

Dilaporkannya, antusiasme generasi muda, generasi Z, dan generasi milenial saat ini turut meramaikan Wakaf Zakat Fun Run 2024 yang diikuti lebih dari 1.500 peserta.

“Antusiasmenya luar biasa dan jumlah pesertanya sesuai dengan tujuan. Kegiatan ini diadakan untuk mengedukasi secara langsung manfaat wakaf dan zakat,” kata Muhibuddin dalam sebuah acara di Jakarta, Minggu (22/12/2024).

Ia mengumumkan, Kementerian Agama melalui Badan Wakaf Indonesia (BWI) bersama Badan Amil Zakat Indonesia (Baznas) menjadi penggagas acara bertajuk Wakaf Zakat Fun Run 2024.

Dalam rangkaian kegiatan tersebut, pesertanya merupakan generasi muda yang mentaati aturan dimana harus berlari di sepanjang jalur yang telah ditentukan yaitu di kawasan Jalan M.H Thamrin, Jakarta Pusat.

Peserta menempuh jarak kurang lebih 5 kilometer untuk menentukan pemberian medali kepada mereka yang terlebih dahulu melintasi garis finis.

Wakil Ketua Wakaf Zakat Fun Run 2024 menuturkan, berbagai manfaat dapat diperoleh para peserta dari acara ini.

Dikatakannya, selain olah raga untuk kesehatan dan mencari teman baru, ada rasa amal dari silaturahmi yang hadir dalam acara tersebut.

Bahkan mereka melakukan registrasi dengan biaya 150 ribu. rupee sebagai tanda wakaf, dan hasil uang yang terkumpul digunakan oleh fakir miskin.

Selain kepada masyarakat miskin, kata dia, BWI dan Baznas juga menyumbangkan uang pendaftarannya kepada korban bencana.

“Zakat wajib bagi umat Islam dan Wakaf adalah Sunnah bagi semua orang. Yang penting di sini adalah membantu mengurangi kemiskinan dan mendorong peningkatan keuangan syariah Indonesia yang seharusnya menjadi tulang punggung pembangunan,” tegasnya.

(semut/gigitan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top