Jakarta, disinfecting2u.com – Duel luar biasa terjadi di laga utama UFC 308, Ilia Topuria berhasil menghajar Max Holloway dengan pukulan dahsyat hingga pertarungan.
Satu pukulan keras di ronde ke-3 sudah cukup bagi Ilia Topuria untuk mempertahankan rekor kemenangannya.
Ilia Topuria sukses mempertahankan gelar UFC-nya dengan mengalahkan mantan juara UFC Max Holloway pada Sabtu, 26 Oktober di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
Dengan kemenangan ini, Topuria memperpanjang rekor kemenangan beruntunnya menjadi 16-0, sekaligus kalah dari Max Holloway 26-8.
Pada menit ke-1,35 babak ke-3, El Matador mendapat tembakan. Pukulan ini mengenai Yang Terberkati dan dia tidak dapat melanjutkan pertarungan.
Topuria menjadi orang pertama dalam sejarah UFC yang mencapai knockdown dan knockout, melawan mantan juara UFC Max Holloway dan Alexander Volkanovski.
Selain itu, Topuria menang dalam 8 bulan, mengalahkan Alexander Volkanovsky dengan KO.
Hal ini menjadikan petarung berusia 27 tahun itu sebagai juara kelas bulu termuda di UFC saat ini.
“Saya tidak percaya bisa mengalahkan legenda seperti Max Holloway, saya mengikuti seluruh kariernya, dia menginspirasi pencapaian karier saya,” kata Topuria.
“Dia (Holloway) adalah contoh yang baik untuk generasi ini, saya selalu mengatakan bahwa saya mewakili generasi baru, saya berharap dia menjadi contoh bagi generasi baru,” lanjut Topuria.
Pertarungan berlangsung sengit, El Matador berhasil mengelak dari serangan dahsyat Blessed, Topuria berhasil menciptakan celah untuk menghantam Holloway dengan tangan kanannya.
Dengan Holloway yang menguasai pertarungan, Topuria memiliki stamina untuk menghentikan serangan, Topuria mampu mendaratkan tangan kanan sebelum mendaratkan tangan kiri.
“Saya menyerangnya (Holloway) dengan banyak pukulan, tapi dengan tangan kanan saya merasa dia mundur selangkah, yang tidak biasa bagi Max Holloway,” kata Topuria.
Pertarungan ini menjadi bukti bahwa Topuria semakin memperkuat posisinya sebagai kekuatan yang patut diperhitungkan di kompetisi kelas bulu saat ini.
Secara keseluruhan pertarungan ini menjadi peluang bagi Topuria untuk menjadi yang terbaik di kelasnya, menarik untuk mengikuti perjalanan karir Topuria pada penampilan selanjutnya sebagai juara UFC.