JAKARTA, disinfecting2u.com – Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Jasra Putra meminta polisi mengusut tuntas kasus perjudian online yang melibatkan pegawai Kementerian Komunikasi dan Informatika (Komdigi) yang tidak etis.
Tindakan polisi dalam memberantas perjudian online patut diapresiasi, namun KPAI meminta agar pelaku atau dalang sebenarnya ditangkap.
“Kami yakin pelakunya tidak sendirian dan terlibat,” kata Jasra Putra dalam keterangannya di Jakarta. Minggu (3/11/2024).
Menurutnya, banyak oknum ASN dan Polri yang tergiur dengan banyaknya uang yang ditawarkan untuk memperlancar bisnis perjudian online di Indonesia.
“Industri opium bisa menyerang penegak hukum kita, regulator, bahkan pengambil kebijakan. Bahkan menggoda APH (penegak hukum) kita,” ujarnya.
Padahal, pihak harus bertanggung jawab untuk melindungi masyarakat, termasuk anak-anak, dari bahaya perjudian online.
Ia menambahkan, maraknya perjudian online dapat mengancam impian mencapai Indonesia Emas 2045.
“Seiring bertambahnya usia, anak-anak akan menjadi sangat kecanduan opium untuk berbagai produk industri opium. Tentu saja hal ini akan menjadi beban sosial yang serius di kemudian hari dan dapat menghambat tujuan Indonesia,” kata Jasra Putra Gold.
Oleh karena itu, partai tersebut meminta pemerintah untuk membersihkan stafnya dari hal-hal yang berkaitan dengan perjudian online.
KPAI juga meminta agar rekrutmen ASN khususnya di Kemenkominfo dilakukan lebih ketat untuk memastikan rekrutmen pegawai merupakan sosok yang berintegritas.
“Kita sekarang tahu, tugas Kemenkominfo bukan sekedar rekrutmen staf umum, tapi jujur,” tambah Jasra Putra (ant/lgn).