Bojonegoro, disinfecting2u.com – Kericuhan pun terjadi saat polisi menghentikan ratusan sepeda motor yang dikendarai pejuang IKSPI dari berbagai kota saat tiba di kawasan Ngawi dan memasuki Bojonegoro.
Mereka pulang kampung usai mengikuti acara pelantikan warga baru Perguruan Tinggi IKSPI Kera Sakti di Madiun. Sejumlah konvoi menuju Surabaya terhalang karena jalan di Kabupaten Nganjuk ditutup total.
Tindakan cepat dan sigap Polres Bojonegoro dalam menjaga keamanan patut diapresiasi. Konvoi diberangkatkan ke Alun-Alun Desa Margomulyo untuk menghindari berkumpul meski menempuh perjalanan sekitar satu jam perjalanan di sepanjang jalan Bojonegoro-Ngawi.
Kabag Ops Polres Bojonegoro Kompol Sujono saat diwawancarai disinfecting2u.com menjelaskan, rombongan tersebut dibagi dalam gelombang untuk dipulangkan berdasarkan asal usulnya, antara lain wali.
Para pesilat ini tidak hanya berasal dari Bojonegoro saja, melainkan dari berbagai kota antara lain Blora, Jawa Tengah, Tuban, Lamongan, Gresik, Sidoarjo, dan Mojokerto.
Dikonfirmasi disinfecting2u.com, Kapolres Bojonegoro, AKBP Mario Prahatinto mengucapkan terima kasih dan terima kasih kepada seluruh anggota kepolisian yang turut serta dalam menggelar acara pelantikan warga baru Perguruan Tinggi IKSPI Kera Sakti.
Alhamdulillah, atas kerjasama yang baik dari pihak kepolisian dan panitia, acara ini berjalan lancar dan damai tanpa ada kendala apapun, ”ujarnya.
“Saya juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh keluarga besar Perguruan Tinggi Kera Sakti atas diangkatnya para anggota baru ini. Saya berharap para anggota baru ini dapat menjalankan wewenang dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya sesuai dengan kekuatan yang dimilikinya, serta mentaati prinsip kejujuran, disiplin dan kesatuan dalam segala kegiatan,” kata Kapolres AKBP Mario.
Harapannya, ia terus menjaga hubungan baik antara polisi dan masyarakat demi meningkatkan keselamatan dan kesejahteraan.
“Selamat dan sukses terus untuk Perguruan Tinggi IKSPI Kera Sakti,” kata AKBP Mario.
Terpisah, Kabag Ops Polres Bojonegoro Kompol Sujono menjelaskan, Kapolres Bojonegoro AKBP Mario Prahatinto telah memerintahkan pengamanan ketat untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat agar tidak terjadi permasalahan yang dapat merugikan warga. .
Sejak Kamis pagi (12/12), Polres Bojonegoro telah melakukan penggeledahan dan pemberhentian di berbagai wilayah seperti Sekar – Caruban, Gondang – Nganjuk, dan Margomulyo – Ngawi.
Polres Bojonegoro mencegat prosesi di Perbatasan Bojonegoro – Ngawi, di Margomulyo, sejak malam hingga pagi, Jumat (13/12).
Tim tidak selamat dari penggeledahan, beberapa senjata tajam ditemukan dan disita. Meski disepakati hanya teman dan warga yang akan melakukan verifikasi dan berangkat ke Madiun.
“Ada yang berangkat sehari sebelum hari besar. Ada yang berangkat sendiri-sendiri, sehingga kami kesulitan membedakan antara pengemudi dan masyarakat biasa yang menggunakan jalan tersebut,” kata Kompol Sujono.
“Mereka kita hadapi, kita pimpin, kita pisahkan dalam kelompok-kelompok kecil agar tidak konvoi. Mereka kita bawa keluar dari Bojonegoro,” imbuhnya.
Saat ditanya mengenai kejadian di Tol Kalitidu dan Jalan Raya Kota, Kompol Sujono mengatakan situasi terkendali berkat kesigapan anggota dalam mengambil tindakan pengamanan yang mendesak.
“Pada suatu kesempatan, ada orang tak dikenal yang melemparkan batu ke arah sekelompok masyarakat di sekitar Kalitidu dan Jalan Rakjewesi, Kecamatan Bojonegoro Kota. Ada juga batu yang mengenai mobil anggota, namun akhirnya kami bisa mengikuti mereka hingga ke jalan. Dengan berjalan kaki, alhamdulillah kami bisa masuk ke Mapolres dengan selamat,” kata Kompol Sujono.
Ke-40 pengendara sepeda motor dan sopirnya dibawa ke Polres Bojonegoro. Mereka diperbolehkan pulang jika ditangkap otoritas masing-masing kota. (model/ide)