Angka Stunting Masih Tinggi, Meki Nawipa Janji Bakal Perkuat Regulasi Lindungi Orang Asli Papua

Jakarta, disinfecting2u.com – Calon Gubernur Papua Tengah Meki Fritz Nawipa menekankan pentingnya melindungi masyarakat Papua atau OAP dari kebijakan pendukung.

Hal itu diungkapkan Meki Nawipa saat debat Pilkada Papua Tengah yang menyebut angka kematian di Papua lebih tinggi dibandingkan angka kelahiran.

“Pada tahun 1969 hingga tahun 2024, masyarakat Papua hanya akan melahirkan sekitar 21 ribu anak per tahun, sedangkan angka kematian lebih tinggi dibandingkan angka kelahiran. waktunya,” kata Meki. seperti yang diumumkan pada Kamis (24/10/2024).

Meki Nawipa menambahkan, meski masih ada kepedulian terhadap masyarakat non-Papua, namun penting untuk mendukung OAP agar mereka memiliki kesempatan yang sama dalam pembangunan. 

Meki merujuk pada UU Administrasi Khusus yang memberikan kewenangan lebih kepada pemerintah daerah untuk mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi serta menghormati hak budaya masyarakat Papua.

Dalam sesi tanya jawab dengan calon Gubernur Papua Tengah lainnya, John Wempi Wetipo, Meki mengatakan kebijakan ke depan harus fokus pada perlindungan OAP dan mengurangi ketergantungan pada pemerintah pusat. 

Ia mengkritik gagasan penerapan peta Papua Tengah Sejahtera yang diusung John Wempi dengan nama “Operasi Senyap Genosida” yang bisa membuatnya bergantung pada pekerjaan di pemerintahan.

Sementara itu, John Wempi Wetipo berencana meluncurkan Peta Pembangunan Papua Tengah dengan sembilan layanan sosial, pendidikan, dan kesehatan.

Meki Nawipa mengatakan komitmennya memberikan jaminan kesehatan kepada OAP dengan membangun rumah sakit pemerintah dengan pelayanan gratis serta motivasi bagi tenaga medis. 

“Kami akan membangun rumah sakit gratis bagi mereka yang tidak mampu, sehingga mereka merasa ada pemerintah yang siap melayani mereka,” tambahnya.

Seperti diketahui, Provinsi Papua Tengah yang dimekarkan pada 25 Juli 2022 bersama Papua Selatan dan Gunung Papua saat ini sedang menghadapi permasalahan kesehatan yang serius, termasuk wabah penyakit yang serius.

Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SHI) tahun 2023, prevalensi stunting di provinsi yang beribu kota Nabire ini mencapai 39,4% dengan total 46.128 kasus. Dengan angka tersebut, Papua Tengah menjadi wilayah dengan angka stunting tertinggi di Indonesia.

Di sisi lain, data Dinas Kesehatan Provinsi Papua menunjukkan total penderita HIV/AIDS di seluruh Papua mencapai sekitar 51.408 orang pada Maret 2023, dengan jumlah terbanyak adalah Kabupaten Nabire yakni sebanyak 9.412 penderita, disusul kota. dari Jayapura. dan Mimikri.

Berdasarkan Visualisasi Data Kependudukan Kementerian Dalam Negeri Tahun 2024, jumlah penduduk Papua Tengah sebanyak 1.362.519 jiwa. Dibandingkan provinsi lain yang jumlah penduduknya hampir sama, seperti Gorontalo (1,24 juta jiwa), Maluku Utara (1,37 juta jiwa), dan Sulawesi Barat (1,45 juta jiwa), penderita HIV/AIDS di Papua Tengah relatif jarang. sangat tinggi, seperti di Gorontalo 1.180 pasien, di Maluku Utara 537 pasien, dan di Sulawesi Barat (lgn) 665 pasien.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top