disinfecting2u.com – Timnas Indonesia yang dilatih Shin Tae-yong kembali menunjukkan kemajuan signifikan meski kalah 4-0 dari Jepang pada laga kualifikasi Piala Dunia 2026, Jumat (15/11/2024).
Shin Tae-yong, pelatih yang ditunjuk sejak akhir 2019, melakukan perubahan signifikan di tim Garuda.
Kekalahan ini bukanlah akhir, namun bagian dari perjalanan panjang menuju kesuksesan besar.
Seperti yang dikatakan Bambang Pamungkas (Beppe), kesinambungan dan kepercayaan pelatih sangat penting untuk membangun timnas yang solid.
Bambang Pamungkas, legenda timnas Indonesia, pernah mengungkapkan kekhawatirannya terhadap budaya pergantian pelatih yang terlalu cepat.
Dalam wawancara di channel YouTube Vincent dan Desta pada tahun 2021, Beppe berkata: “Kami selalu memikirkan hasil dalam sekejap. Itu satu hal yang perlu kita ubah. Kami punya pelatih yang bagus, perkembangannya bagus, tapi karena dia tidak menang, dia digantikan.”
Pandangan tersebut sejalan dengan apa yang dilakukan PSSI saat ini terhadap Shin Tae-yong yang tetap dipercaya meski kalah.
Usai ditunjuk sebagai pelatih kepala, Shin Tae-yong melakukan perubahan besar di timnas Indonesia.
Salah satu prestasi penting yang diraih adalah lolos ke babak sistem gugur Piala Asia 2023 yang menjadi sejarah baru sepak bola nasional.
Kini, di laga kualifikasi Piala Dunia 2026, tim Garuda juga bisa tampil bersaing dengan tim-tim kuat di Asia.
Meski Jepang tampil sangat alot di laga terakhir, namun tim Indonesia tak tampil tanpa perlawanan.
Di awal pertandingan, beberapa momen emas sempat diciptakan tim Garuda, seperti tembakan Ragnar Oratmangoen dan umpan Kevin Dix yang nyaris mencetak gol.
Namun kehebatan Jepang tak terbendung, serangan mereka tak henti-hentinya memberikan tekanan pada pertahanan Indonesia hingga menghasilkan empat gol. Shin Tae-yong yang gigih membela PSSI menjadi bukti nyata ucapan Beppe.
Ia menegaskan, pelatih butuh waktu untuk membangun tim yang solid. Bepe pernah berkata: “Kami harus memiliki kontrak jangka panjang. Kita lihat perkembangannya, lalu tentukan berhasil atau tidaknya.
Pandangan tersebut semakin relevan mengingat apa yang terjadi pada timnas Indonesia di bawah asuhan Shin Tae-yong.
Meski belum meraih satu pun trofi besar, kemajuan konsisten terlihat jelas.
Di Piala Asia 2023, Indonesia tak hanya lolos ke babak knockout, tapi juga menunjukkan mampu bersaing di level Asia.
Bepe juga mengingatkan dampak negatif dari seringnya pergantian pelatih. “Kalau hanya satu kejadian ya terus ganti pelatihnya, bukan cuma pelatihnya saja yang kasihan, pemainnya juga,” kata Beppe.
Adaptasi pemain terhadap gaya kepelatihan terhambat dan kemajuan tim bisa terhambat.
Kalah 4-0 melawan Jepang memang berat, tapi itu bukanlah kekalahan, itu pelajaran.
Seperti yang disampaikan Shin Tae-yong dalam beberapa wawancara sebelumnya, fokus utamanya adalah membangun tim dengan pola bermain yang konsisten dan mental yang kuat.
Kedepannya, peluang timnas Indonesia untuk terus berkiprah di babak kualifikasi Piala Dunia 2026 masih terbuka.
Dengan lima laga lagi di babak ketiga, Timnas Indonesia masih berpeluang lolos ke putaran final Piala Dunia 2026.
Melihat perkembangan tersebut, besar harapan tim Garuda untuk terus maju.
Kemajuan nyata ini juga menjadi bukti bahwa kesinambungan, sebagaimana keinginan Bambang Pamungkas, adalah kunci keberhasilan.
Bambang Pamungkas menutup pandangannya dengan mengatakan, “Karena kalau pemain beradaptasi, tapi tiba-tiba [pelatih] ganti, dia ganti lagi. Itu [yang menyebabkan] stagnasi kemajuan kita ya, salah satu penyebabnya karena itu. Itu hanya aku. Itu pendapat pribadi.”
Hasil luar biasa tersebut kini mulai terlihat meski jalan yang harus ditempuh masih panjang.
(anf)