Jakarta, disinfecting2u.com – Menteri Koperasi (MENCO) Budi Ari Setiadi memastikan Presiden Prabowo Subianto akan melunasi atau mengampuni pinjaman 6 juta petani yang termasuk dalam skema Kredit Usaha Pertanian (KUT) tahun 1998 dengan menghapuskan pinjaman macet. kepada para petani. Ada kebijakan pemulihan sistem kredit pertanian,” kata Budi, Kamis (31/10/2024).
Dijelaskannya, pinjaman yang diberikan terlalu panjang, yakni 26 tahun, dan berat sehingga membuat petani tidak bisa mendapatkan pinjaman dari bank.
Budi mengatakan, total utang 6 juta petani di Indonesia sebesar Rp 8,3 triliun.
“Jadi sekitar Rp1,3 juta per orang untuk satu petani,” ujarnya.
Setelah keringanan pinjaman tersebut, tambah Budi, pihaknya akan mengirimkan surat kepada presiden terkait pengajuan pinjaman petani oleh koperasi.
Ini akan segera kami upayakan, proyek ini, suratnya sudah siap disampaikan ke Presiden, ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Menteri Koperasi Ferri Juliantono menyarankan agar pembiayaan atau peminjaman tidak lagi diberikan secara langsung kepada perorangan, melainkan melalui koperasi.
Hal ini disampaikan Pheri menanggapi rencana strategis penghapusan kredit atau kredit macet bagi petani, nelayan, dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Ferry juga mencatat, program keringanan pinjaman ini memiliki kriteria kelayakan tersendiri.
Artinya, tidak semua petani, nelayan, dan pelaku usaha kecil dan menengah akan mendapatkan manfaat dari program ini, namun hanya mereka yang memenuhi persyaratan.
Setelah pinjamannya dibatalkan, petani, nelayan, dan usaha kecil menengah bisa mendapatkan pinjaman kembali.
Namun untuk mencegah permasalahan kredit macet, pemerintah menyalurkan dana tersebut melalui koperasi sehingga ada sistem pengawasan antar anggota (ant/nba).
