Debat Publik Ketiga, Empat Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Probolinggo Beradu Gagasan dan Ide

Probolinggo, disinfecting2u.com – Rangkaian tahapan penting kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Probolinggo 2024 baru saja usai. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Probolinggo menggelar acara final debat publik empat pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota (Paslon) Probolinggo di Gedung Midya Harja, Jalan Panjaitan, Kota Probolinggo. 

Debat publik ketiga ini sukses dan berhasil membahas isu-isu strategis yang memuat pernyataan visi dan misi masing-masing pasangan calon. Perdebatan tampak berlangsung seru, penuh harapan dan kemajuan bagi kota Probolinggo. Keempat pasangan calon tersebut antara lain:

1. Sri Setyo Pertiwi – Moh. Rachman Sawaludin, pasangan calon nomor urut satu

2. Fernanda Zulkarnain- Abdullah Zabut, pasangan calon nomor urut dua

3. Dr H Aminudin – Ina Dwi Lestari, pasangan calon nomor urut tiga

4. Dr. Hadi Zainal Abudin – Zainal Arifin, paslon nomor urut empat

Para kandidat ini setelah debat terakhir mengaku puas, menikmati dan normal.

Tak lain, paslon nomor urut 4 Dr. Hadi Zainal Abudin – Zainal Arifin mengaku sangat menikmati debat publik ketiga ini. Perdebatan acara dan kompetisi untuk mendapatkan ide, konsep, dan program adalah hal biasa. Dengan begitu, masyarakat bisa menilai calon pemimpin dalam lima tahun ke depan. 

“Masyarakat bisa memutuskan hasil perdebatan ini. “Saya yakin masyarakat cerdas dalam memilih,” jelasnya.

Hadi Zainal Arifin menambahkan, program yang dihadirkan lima tahun lalu merupakan program yang nyata eksistensi dan manfaatnya bagi masyarakat, sebagaimana ditudingkan pada periode 2019 hingga 2024.

“Kami menginformasikan kepada masyarakat mengenai kondisi saat ini dan apa yang telah dilakukan. Insya Allah masyarakat bisa menilai dan memilih, yakinnya.

Sementara itu, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Probolinggo Radfan Faisal mengklaim seluruh rangkaian debat publik Pilkada Kota Probolinggo 2024 berjalan lancar.

“Kami mengingatkan pasangan calon untuk tidak melakukan kegiatan kampanye pada masa tenang yang akan berlangsung pada 24 November,” ujarnya.

Baik dalam mengemukakan ide, konsep dan program, serta bagaimana pasangan calon mencari solusi atas isu dan permasalahan strategis yang ada di kota Probolinggo. 

”Debat ini bisa mengeksplorasi lebih jauh permasalahan antara pendebat dan pasangan calon. Dengan cara ini ide, pemikiran, dan program dapat terkomunikasikan kepada masyarakat,” ujarnya. (msn/hen)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top