disinfecting2u.com – Legenda timnas Indonesia, Christian Gonzalez, pernah mengaku rindu ke masjid. Hal ini membuatnya rutin ke masjid.
Cristian Gonzalez dinobatkan sebagai legenda timnas Indonesia karena mencatatkan 28 penampilan untuk Garuda.
Cristian Gonzalez melakukan debutnya untuk timnas Indonesia saat melawan Timor-Leste di Piala AFF 2010.
González mencetak dua gol dalam pertandingan pertamanya untuk Indonesia.
Hal ini mengingatkan kita pada ucapan seorang warga negara Indonesia yang ditemui pada 3 November 2010 saat membela Persib Bandung.
Gonzalez sudah lama masuk Islam. Ia memutuskan masuk Islam pada 9 Oktober 2003.
Dua kalimat kesaksian dibacakan dua kali. Ia membacanya pertama kali di Masjid Al-Akbar, Surabaya. Yang kedua terjadi di Kedira.
Christian Gonzalez akhirnya mengganti nama Islaminya menjadi Mustafa Habibi. Meski merupakan pesepakbola aktif, ia tetap menggunakan nama lamanya.
Setelah masuk Islam, González turut membangun beberapa masjid di sejumlah daerah, salah satunya di kawasan Gresik. Hal ini membuatnya semakin taat pada Islam.
Dalam salah satu cerita, Christian Gonzalez merasa dibatasi ketika dia tidak bisa keluar rumah. Legenda timnas itu sangat ingin memenuhi kebutuhan rohaninya dengan pergi ke masjid.
Selama Ramadhan 2020, Gonzalez terpaksa tinggal di rumah. Faktor pembatas mitos tersebut adalah Indonesia sedang dilanda pandemi Covid-19.
Kemudian pihak berwenang menjaga jarak fisik agar semua orang tidak saling bersentuhan. Covid-19 ditularkan melalui proses ini.
Namun pemberlakuan penjarakan fisik menyebabkan ia kehilangan momentum beribadah selama puasa Ramadhan.
Pada Minggu (17/11), Christian Gonzalez seperti dikutip mengatakan: “Kali ini pasti berbeda karena kita sekarang berada di tengah pandemi Corona. Ibadah Ramadhan yang biasanya dilaksanakan di masjid kini harus dilaksanakan di rumah. ” /2024).
Kekhawatiran Gonzalez semakin besar karena ia harus mengikuti kebijakan pemerintah Indonesia pada tahun 2020.
Ia tidak dapat memuaskan keluarga besarnya kecuali ia ingin memenuhi kebutuhan agamanya sebagai kebutuhan spiritual sebagai pemeluk Islam yang taat kepada Tuhan.
Ia berkata: “Demikian pula dengan tradisi buka puasa, momen yang digunakan untuk silaturahmi, menurut saya akan sulit dilakukan tahun ini.”
Kebetulan, saat penerapan penjarakan fisik, Gonzalez terpaksa tinggal di kediamannya di Surabaya, Jawa Timur.
El Loco, begitu ia disapa, sangat rindu mengunjungi masjid yang dibangunnya di Mojokerto.
Pada tahun 2016, Gonzalez membangun masjid di kapal pesiar di Majosari, Mohakurta. Padahal ia juga pernah membangun Masjid An Noor yang sebelumnya berlokasi di Gersik, Jawa Timur, pada tahun 2008.
Ia juga membangun panti asuhan di kawasan masjid Majokert. Ngomong-ngomong, ada seorang guru spiritual pribadi yaitu Khzh. Fatima.
Sementara itu, istri Christian Gonzalez, Eva Sirgar, tak bisa memungkiri kondisi menjauhi rumah demi menjaga kesehatan keluarganya.
“Selama Ramadhan tahun ini, sepertinya kita harus menunda sementara tradisi ziarah ke masjid dan panti asuhan di Majusar. Padahal keluarga kami mempunyai ratusan masker untuk dibagikan kepada anak-anak panti asuhan,” kata Eva Sirgar yang disiapkan di Majusar.
(tumpukan)