Batavia, disinfecting2u.com – Seolah mengungkap salah satu penyebab seorang anak membunuh ayah dan neneknya di Lebak Bulus, seorang guru mengungkap apa yang dilakukan orang tuanya terhadap MAS.
Diketahui, pembunuhan yang dilakukan MAS (14 tahun) terhadap ayah APW (41) dan nenek RM (61) menghebohkan masyarakat Indonesia.
Banyak yang bertanya-tanya apa alasan penambangan MAS terhadap ayah dan nenek tersebut terkait pembunuhan tersebut.
Namun seolah menjawab salah satu penyebab kejadian tersebut, guru MAS mengungkap fakta baru.
Mulai dari X atau Twitter, terlihat tweet dari Akum @saya160560 bahwa beliau adalah tutor MAS. MAS mengatakan siswa tersebut diam.
“Saya kenal anak di kelas saya ini, dia pintar dan sedikit pendiam,” cuitnya pada Rabu (4/12/2024).
Sistem ini juga menandai pikiran MAS yang seringkali lesu dan tidak ada minat belajar.
“Meski saya tanya berkali-kali, jawabannya bagus,” ujarnya.
Ia juga menulis bahwa orang tuanya meminta MAS untuk kuliah di Universitas Indonesia.
“Orang tua menunjukkannya langsung kepada saya pada awal Oktober. Bahkan, saya ingat orang tua juga membawakan saya hasil psikolog anak,” jelasnya.
Sebagai seorang guru, ia mengaku sering melihat MAS mengeluh lelah belajar di status WA-nya.
MAS juga telah menghubungi negara bagian WA dengan mengatakan mereka khawatir akan ada teguran dari orang tua atas hasil tes tersebut.
“Tak lama setelah membagikan hasil TO, bocah itu mengadu ke WhatsApp tentang twist tersebut. Tak lama kemudian saya mendapat informasi tentang hasil yang tidak terduga,” kata akun tersebut.
“Setiap dia datang ke kelas, saya berbaring dan melakukan apa yang saya perintahkan kepada anak-anak. Kadang saya ingin tersenyum. Saya lebih suka depresi,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, polisi masih mendalami alasan tindakan MAS tersebut.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Metropolitan Batavia Selatan AKBP Gogo Galesung mengatakan, hal itu dilakukan karena terdakwa diduga mengalami gangguan supranatural.
Adanya gangguan supranatural menjadi kesimpulan MAS saat diperiksa polisi.
Sejauh ini penyebab sebenarnya masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh polisi.
“Saat pemeriksaan awal, dia merasa tidak bisa tidur. Lalu mereka membisikkan apa saja yang mengganggunya, seperti ini,” kata Gogo dalam sambutannya, Selasa (3/12/2024).
Alasan pembunuhan ini pun menjadi perbincangan hangat di kalangan netizen.
Banyak yang penasaran kenapa penulis membunuh ayah dan neneknya.
Baru-baru ini, klip gambar dari jaringan telah diposting di 10 media sosial karena tersangka.
Gambar tersebut diposting oleh akun X @nagininagini dengan keterangan “Go from IG” yang dilihat tim disinfecting2u.com pada Selasa (3/12/2024).
Terlihat sang pemilik mengunggah dua gambar berisi pengakuan para pengikutnya yang mengaku mengenal penulisnya.
Gambar tersebut merupakan story dari akun Instagram yang diposting oleh @aci_islandi.
Laporan tersebut mengakui bahwa penulis telah berteman dengan putranya sejak sekolah pertama.
Ia juga mengatakan, terdakwa kerap mendapat perlakuan paksa dari orang tuanya.
“Pelakunya adalah teman SD anak saya, dan saya turut berduka cita atas pelaku yang sedikit demi sedikit menderita karena keinginan orang tuanya,” tulis Reason, Selasa (3/12/2024). . ).
Ia juga mengatakan, terdakwa pernah bercerita kepada wali kelasnya bahwa ia sering tidur nyenyak di malam hari.
Diduga terdakwa mendapat banyak tugas setelah disebutkan mengikuti beberapa pelajaran di luar jam sekolah.
Bayangkan terdakwa, ketika dia masih duduk di kelas empat permainan sastra, tertidur beberapa kali di sekolah Duis dan selama waktunya. .
Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat Idnal mengaku pihaknya mulai menjalin komunikasi dengan pelaku pasca kejadian bencana tersebut.
Jadi kondisi A Ananda mulai stabil kemarin, sekarang bisa bicara, jawab pertanyaannya, kata Ade Rahmat kepada awak media Batavia, seperti dikutip Selasa (12/03/2024).
Ade Rahmat mengatakan, pihaknya perlahan mulai memulihkan kasus fatal pembunuhan yang dilakukan oleh pelaku anak.
Menurutnya, saat dimintai keterangan lebih lanjut, penyidik Polsek Metro Batavia Selatan yang melakukan pelanggaran justru tertawa terbahak-bahak.
“Kita boleh ketawa. Tentu pemeriksaan ini bertahap, kita juga akan menggunakan psikologi anak dari Apsifor, kemudian sampai tahap penyidikannya bisa sangat dalam, psikiater juga akan menunggu alasannya,” ujarnya.
Kejadian ini pun menjadi viral dan memanas perbincangan di kalangan netizen. Beberapa orang juga menganggap MAS menderita depresi karena tekanan dari keluarganya.
Sekolah MAS pun tampak berbagi kehidupan sekolahnya.
Sebelumnya kami juga sudah meminta keterangan pihak sekolah, kata Kapolres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi dalam keterangannya, Selasa (3/12/2024).
“Anak-anak cenderung baik hati, ramah dan cerdas, itu yang dia kumpulkan dari informasi sekolah. Karena anak-anak adalah guru yang baik, mereka menjadi interaksi sehari-hari.”
Menurut laporan, kepala sekolah dan guru diinterogasi.
Nurma pun membeberkan situasi terkini MAS yang sedang mendampingi tantenya.
“Sekarang situasi sudah stabil, dari yang kita lihat kemarin masih kaget, dari kecelakaan sampai salat. Hari ini stabil. Sekarang kita bisa minta keterangan,” ujarnya.
Kejadian ini pun menjadi viral dan memanaskan perdebatan di kalangan netizen. Beberapa orang juga menganggap MAS menderita depresi karena tekanan dari keluarganya.
Sekolah MAS pun tampak berbagi kehidupan sekolahnya.
Sebelumnya kami juga sudah meminta keterangan pihak sekolah, kata Kapolres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi dalam keterangannya, Selasa (3/12/2024).
“Anak-anak cenderung baik hati, ramah dan cerdas, itu yang dia kumpulkan dari informasi sekolah. Karena anak-anak adalah guru yang baik, mereka menjadi interaksi sehari-hari.”
Menurut laporan, kepala sekolah dan guru diinterogasi.
Nurma pun membeberkan situasi terkini MAS yang sedang mendampingi tantenya.
“Sekarang situasi sudah stabil, dari yang kita lihat kemarin masih kaget, dari kecelakaan sampai salat. Hari ini stabil. Sekarang kita bisa minta keterangan,” ujarnya.