Kisah Pasutri Tjhai Sioe dan Loei Kwai Fong Saat Bakmi GM Didirikan, Hanya Bisa Tampung 20 Pelanggan

Kisah Restoran Mie Populer Bakmi GM yang Kabarnya Diakuisisi Grup Djarum, Kini…

Masyarakat Indonesia dihebohkan dengan kabar restoran mie ternama Bakmi GM dikabarkan diakuisisi oleh Grup Djarum. Padahal, perusahaan ini berada di bawah manajemen PT Griya Mie Sejati yang berdiri sejak tahun 1959. 

Laporan dari situs Dealstreet Asia, Djarum Group telah mengakuisisi sekitar 85 persen saham PT Griya Mie Sejati (Bakmi GM) dengan perkiraan nilai transaksi Rp2 hingga 2,4 triliun. 

Kabar Bakmi GM sontak menjadikan Djarum Group sebagai salah satu perusahaan terbesar dan lebih dari 11 perusahaan bisnis yang tersebar di Indonesia dan dunia. 

Namun sebenarnya bagaimana kisah Bakmi GM? Bagaimana Bakmi GM bisa dinobatkan sebagai restoran mie terkemuka di Indonesia?

Awal Mula Bakmi GM

Bakmi GM didirikan oleh suami istri, Tjhai Sioe dan Loei Kwai Fong, pada tahun 1959.

Pada awal berdirinya, usaha ini hanyalah sebuah toko kecil dengan lima meja yang mampu menampung 20 pelanggan. Saat itu, Tjhai Sioe membuat mie dengan cara tradisional menggunakan bambu.

Pada Asian Games 1962, Bakmi GM menemukan perkembangan pesat. Banyak pengunjung dari berbagai daerah dan negara yang mencoba mie buatan pasangan ini.

Seiring berjalannya waktu, nama restoran ini pun mengalami perubahan. Awalnya Bakmi GM dikenal dengan nama Bakmi Gajah Mada. 

Namun seiring berjalannya waktu nama tersebut disingkat menjadi Bakmi GM dan dibuka cabang kedua di Melawai pada tahun 1971.

Tampaknya banyak orang terkenal yang menyukai hidangan ikonik ini. Mulai dari Presiden Sukarno hingga Joko Widodo.

 

Seiring popularitasnya yang terus meningkat, Bakmi GM kini melayani lebih dari 30 ribu pengunjung setiap harinya. Bakmi GM berkomitmen memberikan yang terbaik bagi pelanggan dan terus meningkatkan kualitas layanannya.

Padahal, pendapatan yang diperoleh Bakmi GM tidak sedikit ketika sudah berjalan hampir 65 tahun. Menurut berbagai sumber, Bakmi GM memiliki pendapatan tahunan sekitar Rp700 miliar dan rata-rata pendapatan harian hingga Rp2 miliar. 

Hal inilah yang menjadi salah satu alasan Djarum Group akhirnya melirik Bakmi GM untuk diakuisisi karena kinerja keuangan jaringan restoran populer ini sangat mengesankan. (nsp)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top