Blitter, TVOnNews.com – Petani cabai khawatir enggan memanen hasil panennya karena harga cabai besar yang turun dari hari ke hari. Petani telah meninggalkan bisnisnya karena harga yang rendah. Karena harga cabai besar dalam sebulan tidak mencapai 15 ribu per kg, petani tidak mau panen dan terpaksa lahannya membusuk.
Petani yang terlihat di Desa Kolomayan, Vanodadi, Blitar, Nurjanah mengatakan, pendapatan mereka terdampak akibat anjloknya harga.
“Saat ini harga cabai hanya Rp 5.000 per kg. Petani menangis. Sebenarnya saya malas panen,” ujarnya, Sabtu (4/10).
Meski kualitas cabai bhar bagus, namun harga cabai bhar semakin hari semakin menurun dan karena banyaknya stok di berbagai tempat, harganya bisa turun drastis.
Banyak petani membiarkan paprikanya matang sendiri di tanamannya tanpa perawatan. Petani dikejutkan dengan kenaikan harga pupuk seiring dengan turunnya harga cabai besar.
Anehnya, sekarang harga pupuk semua naik, harga cabai besar turun sehingga petani kesulitan membeli pupuk, ujarnya.
Dengan adanya disparitas tersebut, para petani berharap pemerintah melakukan stabilisasi harga berdasarkan jangkauan petani karena hal ini akan berdampak besar terhadap pendapatan mereka.
“Saya harap pemerintah mendengarkan kami, kami para petani sangat terpukul dan tidak bisa menikmati hasil panen kami, saya harap pemerintah mendengarkan kami secepatnya,” tutupnya. (menit/jarak)