disinfecting2u.com – Almarhum Syekh Ali Jabir pernah mengingatkan bahwa tanda-tanda dosa maksiat di rumah diwujudkan dengan kehadiran hewan tertentu. rumah itu melakukan dosa asusila.
Syekh Ali Jabir menegaskan, hewan yang berdiri di depan rumah tidak bersalah. Ini merupakan tanda bagi umat untuk segera bertaubat kepada Allah Ta’ala.
“Bukan salahnya, tapi betapa berdosanya saya,” kata Syekh Ali Jaber, disadur dari kanal YouTube Bagus Sugiharto, Sabtu (12/07/2024).
Dosa maksiat adalah perbuatan atau perilaku yang dilakukan oleh manusia yang melanggar seluruh perintah Tuhan Yang Maha Esa.
Orang yang melakukan dosa maksiat diibaratkan melawan hukum dan larangan Allah.
Perbuatan ini menunjukkan suatu bentuk kemaksiatan manusia karena tidak mengimani perintah-perintah-Nya.
Dosa maksiat menandakan perbuatan yang sangat keji dan buruk sehingga tidak patut ditiru karena berasal dari orang yang dilaknat Allah.
Dosa maksiat itu ada beberapa kategori, antara lain sengaja memancing murka Tuhan Yang Maha Esa, memelihara kekafiran, dan merasa kekal di dunia.
Kemudian penyalahgunaan ilmu dan harta yang berlimpah, kemaksiatan dan ketakwaan kepada Allah, merasa lebih unggul dari orang lain, dan sebagainya, berujung pada dosa-dosa maksiat lainnya.
Alasan utama seseorang melakukan dosa maksiat adalah karena tidak didasari oleh keimanan yang kuat, sehingga melemah terus akan mendorongnya untuk melakukan hal-hal yang tercela.
Hadits tersebut menjelaskan bahwa sejarah dan dalil-dalil Al-Qur’an mengandung peringatan bagi orang-orang yang melakukan dosa najis.
Ada tafsir dalil dalam ayat 123 Surah “Toha” Al-Qur’an untuk memperingatkan hamba-hamba-Nya terhadap kecabulan, Allah SWT berfirman:
قالا احبيتا min̊hā jamīk̊e badum̊ libaʿ̊ḍٍ ʿّ ۚfāimā yaāīankmīā qāmā taʿa hdaʿya fala yaḍilő walaaa yaş̊q̱y
Artinya: (Allah) berfirman: “Turunlah bersama-sama dari langit. Sebagian dari kamu (Adam dan keturunannya) menjadi musuh sebagian dari kamu. Jika datang kepadamu petunjuk dari-Ku, (ketahuilah) siapa pun yang mengikuti petunjuk-Ku, maka ( sendiri) tidak hilang dan tidak menderita.” (Surah Taho, ayat 123).
Dalam ayat ke-72 Surat Isra Al-Qur’an, dalam hadits lain yang memperingatkan bahwa dosa maksiat membawa kepada kesesatan, Allah SWT berfirman:
Dan Tuhan memberkati Anda
Artinya: “Barang siapa yang buta (hatinya) di dunia, niscaya dia akan buta di akhirat dan semakin tersesat.” (Al-Isra, 17:72).
Namun ada kalanya orang melakukan dosa maksiat tanpa memikirkan akibatnya. Yang lain menyesal dan ingin bertobat.
Meski begitu, taubat seseorang harus didasari oleh keikhlasan dan keikhlasan hati agar hal tersebut tidak terulang kembali.
Syekh Ali Jabir selaku ulama besar mengatakan, dosa maksiat terlihat dari ciri-ciri mengunjungi rumah hewan ini.
Ia mengambil narasi dari seorang ulama bernama Hasan Al-Bashri karena ia bisa mendapatkan keuntungan dengan mengakui bahwa ia telah melakukan dosa maksiat.
Hassan Al-Bashri, kedatangan dua ekor hewan di dalam rumah menandakan dosa maksiatnya telah diampuni atau ditolak olehnya.
“Dia tetap tahu kalau ada dosa maksiat, dia lihat dari akhlak istri dan hewannya,” jelas Syekh Ali.
Mantan Imam Besar Masjidil Haram ini mengatakan, hewan-hewan yang hadir juga memberikan petunjuk melalui tingkah lakunya yang semakin aneh.
Ketika kedua hewan ini bertingkah aneh, seorang ulama besar kelahiran Madinah menasihati mereka untuk segera bertaubat, karena dosa penghuninya tidak diampuni oleh Tuhan Yang Maha Esa.
“Katanya kuda dan unta digunakan sebagai alat transportasi kecuali dalam keadaan tidak stabil dan tenang.
(akan menjadi)