disinfecting2u.com – Ustaz Abdul Somad mendapat pertanyaan dari jamaahnya. Temanya adalah cicak selalu masuk ke dalam rumah setiap malam jumat. Terkait cicak, Ustaz Abdul Somad memahami hewan tersebut kerap melewati rumah. Dinding dan langit-langit adalah tempat favoritnya untuk berdiam diri.
Dalam pertanyaan jamaahnya, Ustaz Abdul Somad (UAS) menjelaskan anjuran membunuh cicak saat masuk ke dalam rumah setiap malam Jumat. Demikian penjelasannya dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Uas juga menjelaskan secara rinci anjuran membunuh biawak berdasarkan kisah Nabi Ibrahim AS. Hewan ini disebut si kecil yang jahat.
Bakar dan kumpulkan semua kayunya, lalu seluruh masyarakat Babel kumpulkan kayu dan bakar Ibrahim AS. Bakar UAS, diambil dari kanal YouTube resmi Ustadz Abdul Somad, Sabtu (11/09/2024).
Kisah tentara Raja Namrud yang membakar Nabi Ibrahim AS hidup-hidup telah dijelaskan langsung dalam Al-Qur’an melalui Surat Al Anbiya Ayat 51-70.
Pada mulanya Nabi Ibrahim AS harus menghancurkan berhala-berhala yang sengaja dibuat oleh umatnya. Aksi vandalisme terjadi saat mereka sedang merayakan hari raya.
Keputusan Nabi Ibrahim untuk menghancurkan benda-benda yang disembah umatnya adalah utusan Allah SWT. Kehancuran terjadi ketika berhala-berhala yang ada di kuil tersebut dihancurkan olehnya.
Tak lama kemudian, kaumnya mengatakan bahwa pelaku yang menghancurkan berhala mereka adalah Nabi Ibrahim AS.
Kobaran api mulai menyelimuti tubuh Nabi Ibrahim AS. Dia sesumbar menyanyikan baris “Hasbunallah wa ni’mal wakil”.
Seorang guru yang baik hati dari Sumatra mengatakan bahwa kebakaran tersebut semakin parah. Hal ini tidak lepas dari ulah hewan-hewan kecil khususnya kadal.
“Tiba-tiba datanglah seekor cicak yang meniupkan api. Jadi dosa cicak dan hari ini keturunannya ditembak cicak,” jelasnya.
Di sisi lain, ada hewan yang berusaha melindungi Nabi Ibrahim AS. Namun bantuan tidak ada gunanya karena api sulit dipadamkan.
Sebenarnya makna filosofisnya adalah jika harus memilih, jika ingin membakar Ibrahim, datanglah seekor burung pipit yang membawa setetes air dan langsung padamkan apinya, dan burung-burung lainnya tertawa, katanya.
Shimba menjawab, “Saya tahu itu tidak bisa dipadamkan, tapi saya hanya ingin mengatakan bahwa ketika Allah SWT bertanya, ketika Ibrahim hendak dibakar, apa yang kamu lakukan?” insya Allah,” sambungnya.
Mendengar hal itu, Rasulullah SAW lalu menawarkan diri untuk membebaskan Nabi Ibrahim AS dari siksa api yang menyala-nyala.
Tekad Nabi Ibrahim AS pun terlihat dan ia meminta kepada Malaikat Jibril untuk tidak membantunya. Nyala api yang masih menyala tiba-tiba mendingin.
Api tersebut tidak membuat Nabi Ibrahim AS hangat atas perintah Allah SWT. Dia dibebaskan dengan selamat.
Kehadiran cicak memberikan catatan hadis bahwa hewan ini berdosa dan termasuk dalam kelompok fasiq. Ia bahkan mendapat julukan Penghancur Kecil.
Julukan ini terdapat dalam hadis riwayat Sa’id bin Abi Waqqash RA, sebagai berikut:
Jika Tuhan menghendaki, وسّماه فويسقا.
Artinya: “Sa’id bin Abi Waqqash RA berkata: ‘Nabi Muhammad SAW memerintahkan pembunuhan biawak dan memberi nama penjahat kecil.” (HR.Muslim)
UAS mengingatkan, meski anjuran membunuh biawak telah dijelaskan secara khusus oleh Rasulullah SAW, namun hal itu tidak perlu dilakukan secara berlebihan.
Menurutnya, hanya perlu satu pukulan untuk membunuh cicak tersebut untuk mendapatkan reward yang besar. Niatnya bukan untuk menyiksa hewan kecil sekalipun fasiq.
Berdasarkan hadis Abu Hurairah RA yang meriwayatkan hadits pemukulan cicak yang terus menerus dan mengurangi pahalanya, Rasulullah SAW bersabda:
Anda tidak perlu khawatir tentang hal ini. Jika Tuhan berkehendak, jangan lakukan itu
Artinya: “Barangsiapa yang membunuh cicak dengan satu kali pukulan, maka akan ditulis baginya pahala 100 amal shaleh, dan yang kedua pahalanya lebih kecil dari yang pertama, dan yang ketiga pahalanya.” dia akan lebih muda dari yang kedua. (HR.Muslim)
Wallahu A’lam Bishawab.
(ha ha)