Jakarta, disinfecting2u.com – Asisten Perekonomian Kementerian Perencanaan Nasional/PPN/Bappenas) Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan perkiraan pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen pada tahun 2029 merupakan kenyataan yang diperlukan dalam intervensi tingkat berikutnya. .
Informasi tersebut disampaikan pada Investor Network Summit 2024 yang digelar PT Mirae Asset Sekuritas di Jakarta pada Kamis (5/12/2024). “Transformasi perekonomian menjadi 8 persen pertumbuhan ekonomi akan menjadi tujuan kita dalam lima tahun ke depan (Rencana Strategis Menengah/RPJMN 2025-2029). Pertumbuhan ekonomi ini adalah sesuatu ketika kita menetapkan sesuatu tujuan pembangunan, bukan hanya diri kita sendiri. sesuaikan kebijakannya, tapi kita tingkatkan transparansi dan partisipasinya,” kata Amalia.
Kontribusi tersebut berarti upaya, perencanaan yang baik dan pelaksanaan rencana yang baik untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen.
Ia menegaskan, kebijakan ini sejalan dengan maksud dan tujuan Presiden RI Prabowo Subianto, sehingga penting untuk didukung oleh seluruh pemangku kepentingan.
“Ini adalah kebijakan yang perlu kita jaga dan lindungi, tidak hanya dari pemerintah saja, ini harus dilindungi dari seluruh pemangku kepentingan, termasuk pihak swasta,” ujarnya yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Pusat Statistik. Dewan (BPS).
Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen, dipandang perlu menjaga stabilitas ekonomi dan melakukan reformasi ekonomi untuk meningkatkan produksi dan peningkatan pendapatan.
Peningkatan tingkat pembangunan juga dianggap penting untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang bermakna dan berkelanjutan.
Pemerintah mempunyai rencana 8 dan 1 untuk mempercepat pencapaian tujuan pembangunan ekonomi dalam lima tahun ke depan. Hal ini mencakup peningkatan produktivitas pertanian, wirausaha berkelanjutan, ekonomi biru dan hijau, pariwisata dan ekonomi alami, termasuk pembangunan perkotaan sebagai pusat pembangunan dan kelimpahan ekonomi, serta perubahan zaman.
Selain itu, terdapat fokus pada investasi (terutama melalui investasi asing dan investasi di luar APBN), dan belanja negara untuk mendorong proyek-proyek pembangunan seperti Program Gizi Gratis, dan -membangun 3, juta rumah per tahun. tahun, dan kegiatan serupa lainnya.
“Kelebihan lainnya adalah lingkungan yang mendukung, yaitu memberi kekuatan, dan kebijakan pembangunan finansial dan finansial. Oleh karena itu, persoalan finansial dan finansial, selain menjadi jaminan perdamaian, juga akan menjadi sumber pembangunan. , “katanya.
Industri dianggap sebagai faktor kunci untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen, mulai dari sektor lahan (agro, pertambangan dan perairan), industri budaya (kimia dan logam), dan industri teknologi baru (obat-obatan, peralatan elektronik dan transportasi), manufaktur. – landasan pekerja terampil, di industri jasa.
Dalam hal penurunan, 15 sektor produk utama memutuskan antara lain nikel, tembaga, bauksit, timah, sawit, kelapa, rumput, minyak, gas, besi dan baja, pasir silika, garam, Tuna-Cakalang-Tongkol (TCT), udang. , dan nila. Semua produk dikembangkan dari awal untuk memenuhi kebutuhan semua industri.
Sebagai upaya mengurangi ketimpangan antar wilayah, industri akan diperkuat melalui 24 kawasan industri (KI) dan 4 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang tersebar dari barat hingga timur Indonesia.
Konsep produktivitas dinilai penting karena adanya kebutuhan untuk meningkatkan kualitas kesempatan kerja bagi mereka yang menghadapi era demografi kerja.
Pemerintah menekankan pengembangan 10 Destinasi Wisata (DPP) dan 3 Destinasi Regeneratif (Bali, DKI Jakarta, dan Kepulauan Riau) untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen.
Dalam Rencana Aksi Pemerintah (RKP) tahun 2025, beberapa sasaran yang ingin dicapai antara lain pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,3 persen, inflasi yang sesuai target sebesar 2,5 dan apakah akan turun satu persen, Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 4,5-5,5 persen. , kemiskinan ekstrem turun menjadi 0 persen, pendapatan nasional mencapai US$7.920 per kapita.
Perkiraan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2026 sebesar 6,3 persen, disusul 7,3 persen pada tahun 2027, 7,7 persen pada tahun 2028, dan 8 persen pada tahun 2029. Diperkirakan rata-rata pertumbuhan ekonomi dalam lima tahun ke depan sebesar 7,0 persen.
“Kami ingin mengajak kita semua untuk bersiap, karena kita tidak memprediksi masa depan kita, tapi kita merencanakan masa depan kita.” Oleh karena itu, mari kita bentuk masa depan perekonomian Indonesia, agar kita dapat mempertahankan target menghentikan pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen (nsp).