disinfecting2u.com – Agus atau I Wayan Agus Suartama (IWAS) terus mengatakan bahwa bukan dia yang melakukan tindak pidana tersebut, melainkan korban pencabulan.
Ibunda Agus, Gusti Ayu pun mengamini pendapat putranya, dan tak percaya Agus melakukan hal tersebut.
Pasalnya, saat diwawancarai media, Gusti Ayu menyebut Agus masih membutuhkan bantuannya untuk menenangkan diri. Akibatnya, tak mungkin putranya benar-benar melakukan kekerasan seksual atau kekerasan terhadap perempuan.
“Keadaannya begini, terus dicurigai, bukan soal cara buka celananya, tapi dari bayi sampai dewasa, saya jaga, hormati. , semuanya milikku,” kata Gusti Ayu saat diwawancarai media, dilansir Morning Main News yang tayang di tvOne, dilansir Senin (9/12/2024).
Namun Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) mendapat bukti lebih lanjut berupa video yang direkam salah satu korban Agus.
Dalam video berdurasi 3 menit 7 detik yang juga ditemukan secara eksklusif oleh tim tvOneNews, terdengar Agus melontarkan kalimat untuk menguasai pikiran korban.
Dalam video tersebut, Agus menegaskan tak bisa berbuat apa-apa, meski ia dan korban berada di ruangan yang sama. Alasannya sama seperti yang disampaikan ibunya, Gusti Ayu.
“Kamu pikir aku punya kelakuan cowok-cowok lain? Buktinya dia menganiaya kamu. Aku langsung to the point, jadi kamu tidak akan bilang aku melecehkan (aku cinta), aku tidak bisa berbuat apa-apa, aku. ” Aku mandi sama Mamak, nggak kayak cowok-cowok lain,” kata Agus dalam video tersebut.
Agus juga mengatakan, dirinya mempunyai mantra yaitu bisa melihat permasalahan orang lain.
“Saya membawa mantra di tas saya. Saya bawa sejak lahir dan bisa menghitung orang (masalah),” kata Agus.
Cara Agus memanfaatkan rakyatnya pertama kali ditunjukkan oleh dokter kepada Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), Dr. Zulvia Oktanida Syarif.
Saat diundang dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam yang ditayangkan tvOne, sang psikiater membenarkan cara Agus meneror warganya.
Zulvia menegaskan, Agus tidak bisa melakukan sihir pada korbannya.
“Kalau kita lihat kasus-kasus yang terjadi sekarang, kita melihat bukti-bukti bahwa ini bisa jadi sebuah hukuman karena kasus yang meninggal itu berbeda-beda, tidak hanya satu tapi ada kasus yang katanya banyak berkonflik, ” kata Dr. Zulvia. seperti dilansir acara Apa Kabar di tvOne yang tayang Selasa (3/11/2024).
Menurutnya, kegilaan mental inilah yang membuat masyarakat mengira dirinya adalah orang yang salah ditangkap polisi.
Pasalnya, masyarakat merasa bersalah jika menyalahkan penyandang disabilitas bertangan dua yang melakukan perbuatan tersebut.
Kita mungkin merasa bersalah ketika kita menuduhnya, misalnya, bahwa dia tidak sempurna. “Atau kita dengar ‘ya, mungkin kita saling mencintai’, sehingga kita tergiring untuk menggunakan apa yang dikatakan mantan bahwa dia melakukan kejahatan,” kata Dr. Zulvia.
Oleh karena itu, Dr. Zulvia mengatakan, isu seks yang mengharumkan nama Agus patut mendapat perhatian.
Menurutnya, jika menyaksikan video wawancara Agus dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam yang ditayangkan Senin (2/11/2024), Dr. Zulvia melihat Agus pandai berbicara.
“Kita harus hati-hati dan kalau dilihat sekilas dari gambarnya, kita lihat yang dituduh itu cerdas, pandai bicara,” jelasnya.
“Waktu kita diskusi ada perubahan ceritanya. Jadi dia nanya apa, tapi nggak ngerti langsung berubah jadi ‘Oh, aku masukkan’,” tuturnya.
Menurut psikiater tersebut, masyarakat harus berhati-hati dalam mempercayai informasi terkait hal tersebut. Sebab, sangat mudah bagi pengguna yang ahli untuk memutarbalikkan kebenaran hingga ke level gas.
“Kita harus mencari tahu dulu apa yang kita yakini karena apa yang terjadi itu benar, karena orang yang pandai disiplin mudah menipu kebenaran atau gas,” ujarnya.