disinfecting2u.com – Ustaz Adi Hidayat tak bosan-bosannya membicarakan tentang membaca surat dalam shalat Tahajud setiap tiga malam menurut surat pendek, Ustaz Adi Hidayat mengatakan membaca itu penting jika mengikuti Sunnah Nabi SAW. dalam melaksanakan shalat Tahajud.
Ustaz Adi Hidayat (UAH) mengatakan, saat menulis surat dalam Sholat Tahajud, Rasulullah SAW biasa membacanya untuk mendapatkan keberkahan yang begitu besar.
Surat yang mana yang dibaca nabi?, kata UAH dalam wawancara yang direkam dari saluran YouTube Ceramah Pendek, China (5/12/2024).
Sholat Tahajjud merupakan salah satu salat sunah yang mendatangkan kemaslahatan atau keberkahan besar yang selalu dilakukan oleh umat islam.
Beberapa keutamaan melaksanakan Tahajud antara lain adalah berusaha mencari kedekatan atau hubungan batin dengan Allah SWT, memperoleh rahmat dan karunia-Nya, serta menyembunyikan segala dosa masa lalu.
Dan Tahajud membimbing orang mukmin untuk memperbaiki kehidupan, mendapatkan derajat yang besar dari Allah SWT, dan memohon keberkahan seluas lautan.
Sebagian besar orang mukmin sedang menunaikan Tahajud dan ingin minum air putih, karena ibadah sunnah ini mendatangkan keberkahan dan dilakukan pada sepertiga malam.
Sholat Tahajjud dilakukan setiap malam ketiga sampai subuh Sadik sebagai pendahuluan salat Subuh.
Keputusan menunaikan shalat Tahajjud ada dalam dalil Al-Qur’an suratul Isra ayat 79, Allah SWT berfirman:
Dan itu adalah hal yang baik.
Artinya: “Pada suatu malam, kerjakanlah shalat Tahajjud (ibadah) selain dirimu sendiri, dengan harapan Tuhanmu akan membawamu ke tempat beriman.” (QS. Israel, 17:79).
Mengenai ajaran Tahajjud tidak ada bedanya dengan menunaikan shalat wajib dan sunnah lainnya antara lain takbiratul ihrami, Suratul Fatiha, berbagai gerakan shalat, ucapan tahiya yang terakhir.
Sholat Sunnah ini setidaknya ada dua bagian dan bisa dilakukan lebih dari apa yang dilakukan Nabi SAW.
Belakangan Nabi SAW membacakan surah penting setelah membaca Fatihah.
UAH menyampaikan, ada tiga surat bacaan penting dari hadis Nabi SAW. Hal ini menjadi kesempatan bagi mukmin yang sudah hafal Al-Qur’an untuk bisa mengamalkan Sunnahnya.
Jika ingin mendapatkan manfaat maksimal, Direktur Quantum Center Akhyar menyarankan untuk melakukannya setiap hari setiap kali melaksanakan Tahajud.
“Singkatnya, ada tiga surah yang dibaca Rasulullah, semoga Allah SWT memberinya kedamaian saat shalat malam,” ujarnya.
Sebuah penerbit sejenis yang tinggal di Bekasi menunjukkan jenis bacaan surat pertama dengan ayat sederhana.
Sebagaimana beliau katakan, surah dalam Al-Qur’an adalah surah yang dikerjakan Nabi SAW setiap hari, tidak diperpendek, karena berusaha memanfaatkan sepertiga malamnya.
“Saya tidak bilang pendek, ingat baik-baik, ini adalah surat cahaya yang ditujukan kepada mereka yang mulai menunaikan shalat Tahajjud,” jelasnya.
Perintah mengolah huruf dalam Sholat Tahajjud dijelaskan langsung dalam dalil Al-Qur’an dari suratul Muzzammil ayat 20, Allah SWT berfirman;
عن ربّك يلم عن تعميد دن لا لى حفظٗ وتلثٗ وتكمم ومتون الى هذه للتكمم وتكمم وتمون ال dan itu. Anda tidak perlu khawatir tentang hal ini Anda tidak perlu khawatir tentang hal ini. darinya, dan perkuatlah shalat, dan berikanlah zakat fitrah, dan syukurilah kepada Allah, dengan apa yang kamu berikan. لنفسكم من خير تجدوه عند اليهو خير وجم اجرۗ واستفروا اللّه .
Artinya: (Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwa kamu (Nabi Muhammad) mengerjakan (sholat) kurang dari dua pertiga malam, atau setengah malam atau sepertiganya dan (bersama) orang lain yang bersamamu. Allah mengetahui takaran malam dan siang, kamu tidak dapat menghitungnya, tetapi kamu akan shalat malam dan khawatir. melakukannya sendiri itu baik, memang Kamu akan menerimanya dari Allah sebagai pahala yang besar, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Muzzammil, 73:20).
Menurutnya, surat ini memuat ayat-ayat jelas yang merujuk pada peran 100 ayat dalam Suratul Baqarah.
Selain itu, di unit lain Anda dapat mengerjakan ayat 10-11 akhir Suratul Ali Imrana yang dibacakan Rasulullah SAW.
Jadi tingkat cahayanya proporsional. Cahaya bagi Nabi bukan berarti cahaya bagi kita. Tapi prinsipnya adalah mencari titik terang,” tuturnya.
Versi kedua, UAH menunjukkan bahwa bacaan surat ini banyak memuat ayat-ayat yang panjang padahal harusnya sesuai dengan Al-Qur’an.
Ia meyakini, membuat daftar surat merupakan kesempatan bagi orang beriman untuk mempelajari atau menghafal kebenaran Al-Qur’an.
Kalau dulu ringan, sekarang kembali, panjang, tapi tertulis panjang, katanya.
Tipe ketiga, pendakwah kelahiran Pandeglang ini menganjurkan penggunaan surat sesuai kebutuhan kulit.
Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat yang ingin mendapatkan makanan hendaknya membaca surat terkait keinginan tersebut.
“Ini tipe yang terakhir, dan ini jarang dilakukan. Padahal Nabi yang banyak disebutkan dalam sejarah sering melakukan hal ini,” ujarnya.
(tahan)