Tertawa Paling Lepas Saat Gus Miftah Mengolok Penjual Es Teh, Sosok Habib dan Pengasuh Ponpes ini Jadi Incaran Netizen

disinfecting2u.com – Pendakwah kondang Miftah Maulana Habiburahman alias Gus Miftah mendadak viral usai mengejek seorang penjual teh dengan kata-kata cabul.

Momen tersebut terjadi saat Gus Miftah sedang mengaji Magelang pada Rabu (20/11/2024), khatib melihat penjual es di tengah jamaah. 

“Es tehmu sheh akeh ora? (Apakah kamu masih punya banyak es teh?) Masih? Yo kono didol gobl*k (Ya, mereka menjual gobl*k di sana). Dolen disik nek rung payu takdir (Mulai dijual, kalau tidak laku maka mati) kata Gus Miftah. Sementara itu, dua orang di samping Gus Miftah yang juga merupakan tokoh agama tertawa terbahak-bahak hingga menyedot perhatian warganet. 

Kedua tokoh agama tersebut adalah Habib Zaidan bin Yahya dan KH Usman Ali Salman.

Habib Zaidan bin Yahya adalah seorang khatib dan ketua Dewan Sekar Langit, Pekalongan.

Penerbit bernama lengkap Mohammed Zaidan Yahya ini juga dikenal sebagai musisi dan pembuat konten.

Habib Zaidan diketahui memiliki hubungan kekerabatan dengan Ketua Dewan Azzahir, Habib Ali Zainal Abidin, serta Habib Luthfi bin Yahya. 

 

Kini, menurut berbagai pemberitaan, KH Usman Ali Salman merupakan tokoh agama yang bekerja sebagai pengasuh Pondok Pesantren API Al Huda, Nepak, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Pondok Pesantren API Al Huda saat ini diakui sebagai salah satu pusat pendidikan Islam ternama di Provinsi Magelang.

KH Usman Ali Salman menjadi perbincangan netizen terlihat dari komentar-komentar humornya yang sangat liberal hingga dianggap tidak perlu dianggap sebagai tokoh agama.

Ia juga dikenal sebagai ahli yang disegani di daerah Magelang. 

Namun, statusnya kini menuai perdebatan publik setelah ia tertawa terbahak-bahak saat Gus Miftah mengejek penjual es teh.

Kedua nomor tersebut kemudian menuai komentar dari warganet yang melakukan hal berbeda di media sosial.

“Selera humornya sangat bagus, senang melihat orang tersinggung,” tulis salah satu jurnalis.

“Saya juga gagal fokus pada masalah ini, Tuan-tuan. Dia berkata sambil tertawa. Selain itu, Anda bahkan tidak menertawakan apa yang Anda tertawakan. “Kamu gak ngerti hal sederhana seperti ini, gak lucu sama sekali kalau orang yang kita ajak tertawa juga tidak ikut tertawa,” kata salah satu warganet.

“Dia sangat senang dihina oleh orang lain. “Saya berharap rasa malu masyarakat terungkap melalui doa mereka yang tertindas,” kata seorang jurnalis.

“Menjual es teh lebih baik dari pada menjual agama.” “Kenapa kamu tertawa seperti itu,” kata salah satu warganet.

“Etika, akibatnya adalah kerugian, rasa malu tanpa rasa bersalah, kesedihan. “Untuk ayah sialan, tetap menikah ayah dan tingkatkan kekayaanmu,” kata salah satu entertainer.

“Guru itu seperti orang yang tidak berpendidikan,” kata salah satu warganet.

Gus Miftah meminta maaf

Usai kerusuhan, Gus Miftah meminta maaf dan memberikan penjelasan dengan memperlihatkan video tersebut.

“Saya dengan rendah hati meminta maaf atas kesalahan saya,” kata Gus Miftah dalam video tersebut.

“Saya cenderung bercanda dengan semua orang, jadi karena lelucon yang saya buat pada orang yang menimbulkan masalah, saya meminta maaf secara langsung dan berharap pintu maaf dibukakan untuk saya,” lanjutnya. (kmr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top