disinfecting2u.com – Seorang siswi kelas 6 SD kelas satu A di Batam meninggal dunia setelah dianiaya ibu kandungnya karena tidak bisa mengingat ayat Alquran.
Tetangga menemukan anak tersebut diikat dan dipukuli, berdasarkan keterangan Kanit Reskrim Polres Bengkong Irjen Marihot Pakpahan, ibu korban bermarga Z melukai diri sendiri. anak kandung.
Dari persidangan kali ini, Marihot menyebut Z terdorong untuk membunuh dan merantai anak kandungnya sendiri karena tidak hafal ayat Alquran dan berbohong.
“Dari penuturan anak tersebut memang benar dia tidak hafal shalatnya sehingga diberi hukuman seperti itu,” kata Marihot saat ditemui wartawan, seperti dilansir, Jumat (15/11/2024).
Setelah diselamatkan oleh teman-temannya, anak itu masih hidup.
Sedangkan Z, terduga pelaku, ditangkap Polsek Bengkong, Batam, Kepulauan Riau.
Hal ini menjadi perhatian serius bagi semua pihak. Lalu bagaimana cara mengajarkan anak menghafal Al-Quran?
Berikut penuturan Ustaz Adi Hidayat (UAH) tentang mendidik anak menghafal Al-Quran.
“Dalam Islam, anak dididik sejak kecil,” kata Ustaz Adi Hidayat (UAH).
Ustaz Adi Hidayat (UAH) mengatakan, hal ini seperti para sahabat Nabi.
“Misalnya Abbas punya anak, Abdullah, yang sejak kecil sering diundang ke silaturahmi,” jelas Ustaz Adi Hidayat (UAH).
Hal pertama yang harus dilakukan orang tua, kata Ustaz Adi Hidayat (UAH), adalah persatuan.
“Jika anak ingin menghafal Al-Qur’an, sebaiknya orang tua bekerjasama dalam perencanaan dan persiapannya,” saran UAH.
“Bukan salah satunya, tapi keduanya,” lanjut UAH.
Ustaz Adi Hidayat (UAH) kemudian meminta semua orang untuk mengambil pesan dari Maryam, ibu Nabi Isa As.
“Ambillah kisah Maryam, surat ketiga ayat 35-37,” tegas UAH.
Dalam surah ini diceritakan bagaimana Imran dan istrinya mempersiapkan Maryam sejak dalam kandungan.
“Anak ini siap dekat dengan Allah dulu, baru shalat, dipadukan dengan kerja keras,” kata UAH.
Namun Ustaz Adi Hidayat (UAH) mengatakan, jika ingin anak dekat dengan Allah, hal pertama yang harus diingat orang tua adalah memperbanyak agamanya terlebih dahulu.
“Orang tua hendaknya merayakan agamanya terlebih dahulu, pasti anak akan mengikuti,” saran UAH.
Saat anak tersebut lahir, Ustaz Adi Hidayat menyarankan agar ia diberi nama yang baik.
“Beri nama yang bagus, kalau ingin penghafal Al-Qur’an beri nama yang pantas,” kata UAH.
Diucapkan UAH karena nama yang diberikan merupakan doa orang tua terhadap anak tersebut.
“Kalau begitu latih anak dekat dengan Al-Qur’an,” perintah UAH.
Dan ini karena doa harus dipadukan dengan usaha.
“Jadi kalau ingin pengirimannya cepat harus dipadukan dengan energi,” kata UAH.
Lalu berikanlah guru yang dekat dengan Allah.
“Cari guru yang dekat dengan Allah,” kata UAH.
“Kemudian bangunlah tempat di dekat Allah yang disebut mihrab,” lanjutnya.
Alhamdulillah, kata Ustaz Adi Hidayat, doanya diterima di sisi Allah SWT.
Berikut bacaan dan makna surat Ali Imran ayat 35-37 seperti yang disebutkan Ustaz Adi Hidayat (UAH) di atas.
Tuhan menginginkannya.
Artinya: (Ingatlah) ketika istri Imran berkata, “Ya Tuhanku, niscaya aku akan memberikan kepadamu apa yang ada dalam perutku untukmu (mengerjakannya di Baitulmaqdis). ” (QS Ali Imran: 35) Semoga Tuhan memberkati Anda danَاِنِّيْٓ اُعِيْذُها بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطٰنِ الرّج ِيْمِ Artinya: Ketika dia lahir, dia berkata, “Aku telah memberikan seorang anak perempuan kepada Tuhan.” Padahal, Allah lebih mengetahui apa yang dia (istri Imran) lahirkan. “Laki-laki tidak setara dengan perempuan. Saya menamainya Maryam dan meminta Anda untuk melindungi anak dan cucunya dari setan terkutuk. (QS.Ali Imran:36) يَرْزُقُ مَنْ يَّشَاۤءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ Artinya: Aku (Allah) menerimanya (Maryam) dengan penuh kebaikan, membesarkannya hingga tumbuh dengan baik dan memberikan perawatannya kepada Zakaria. Setiap Zakaria memasuki mihrabnya, dia menemukan makanan di sampingnya. Dia berkata, “Mary, dari mana kamu mendapatkan itu?” Dia (Maryam) menjawab: “Demi Allah.” Sesungguhnya Allah memberi kehidupan kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya tanpa terhitung. (QS. Ali Imran : 37)
Hal ini disampaikan Ustaz Adi Hidayat (UAH) kepada para orang tua yang ingin mendidik anaknya menghafal Al-Qur’an.
Saya harap ini berhasil.
Valahuallam