NEWS Cagub Luluk Berjanji Anak dengan HIV AIDS dan Korban Kekerasan Seksual Dapat Gunakan BPJS

Surabaya, disinfecting2u.com – Kasus kekerasan terhadap anak sangat tinggi di Jawa Timur, mulai dari kasus kekerasan dan kekerasan seksual hingga anak dengan penyakit serius seperti HIV/AIDS. Ironisnya, mereka yang mencari layanan tidak mendapatkan pengobatan BPJS. Hal ini menjadi perhatian Wakil Gubernur Jawa Timur Luluk Nur Hamidah saat bertemu dengan Komite Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) di kantor PKB Jatim di Surabaya. 

Calon Gubernur Jatim yang pertama, Luluk Nur Hamida, mengakui hal itu merupakan pendekatan KPAI yang paling populer dan disukai, karena permasalahan anak ini berkaitan dengan masa depan bangsa. Oleh karena itu, bagi Lulock, hal ini akan menjadi solusi yang tepat waktu, terukur dan sistematis, sehingga pemerintah dapat menyelamatkan masa depan anak-anak. 

“Makanya saya menaruh perhatian pada kasus-kasus anak yang sering terjadi akhir-akhir ini. Seperti perundungan dan korban kekerasan seksual. Bahkan anak-anak yang menderita penyakit serius seperti HIV/AIDS pun harus mendapat perhatian nyata dari pemerintah,” kata Lulock. . 

Lulock menegaskan, partainya PKB di Kongo akan diminta serius dalam menangani kekerasan terhadap anak. Partai PKB juga meminta agar anak yang mengidap penyakit serius seperti HIV dan AIDS harus diubah dan diperiksa oleh BPJS. Karena sampai saat ini belum bisa mendapatkan layanan BPJS. 

“Jika DPR tidak mampu mengkaji hal ini, jika saya diberi amanah sebagai Gubernur Jatim, saya akan menyediakan anggaran APBD untuk itu, dan saya juga akan menggunakan dana lain agar bisa menangani anak-anak ini,” katanya. 

Lulock juga berjanji dan berkomitmen jika memimpin Jawa Timur, KPAD dan call center 24 jam harus menangani permasalahan dan membantu anak-anak yang terkena kekerasan. 

Sementara itu, Komisioner KPAI Silvana Maria A. mengatakan permasalahan kekerasan terhadap anak di Jatim sangat tinggi hingga mencapai ribuan, namun di Jatim belum ada KPAD. Itu sebabnya KPAI berkunjung ke Jatim saat pilkada dan bertemu dengan calon-calon utama daerah, agar persoalan anak menjadi persoalan prioritas, bukan persoalan korektif. 

“Dari tiga calon gubernur yang meminta wawancara KPAI, Luluk merupakan satu-satunya calon gubernur yang diprioritaskan dan mempunyai waktu yang tepat untuk membahas persoalan kekerasan terhadap anak di Jawa Timur,” kata Silvana. 

KPAI berharap calon wali kota daerah menyikapi dan mendengarkan keputusan ini dengan serius. Dengan begitu, jika Anda terpilih dan mendapatkan kepemimpinan, maka akan ada persoalan serius mengenai kekerasan terhadap anak di Jawa Timur. (banyak/banyak)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top