Jakarta, disinfecting2u.com– Kebiasaan anak memeluk dan mencium orang tua merupakan salah satu bentuk kasih sayang. Hal serupa juga dilakukan Betrand Pato di Sarvendah.
Hal serupa juga diungkapkan Buya Yahya, namun ada hal yang perlu diperhatikan. Bagaimana pandangan Islam?
Berikut penjelasan Buya Yahya yang ditayangkan di YouTube Al Bahajah TV, Kamis (7/11/2024) Bocah itu memeluk dan mencium ibunya.
Menurut Buya Yahya, ketika anak memeluk dan mencium orang tuanya, itu merupakan bentuk kasih sayang atau bahasa cinta.
Hal ini sebenarnya dianggap lumrah, tentu saja biasa dilakukan orang tua terhadap anaknya.
Ayah dan anak, ibu dan anak adalah tanda cinta, wajar karena itu ekspresi cinta, tandanya pelukan dan ciuman, kata Buya Yahya.
“Sekali lagi ini normal, tidak ada kata sakit (ma) atau apa pun, ini harusnya dibicarakan dalam batasan orang normal. Mohon maaf Naudzubillah, kalau bukan berarti ada kelainan, karena saya lihat itu salah, ” jelasnya.
Namun Buya Yahya berpesan agar kita bisa saling menjaga agar ibu atau ayah bisa menonton acara tersebut bersama-sama. Hal yang sama juga dipertahankan untuk anak-anak.
Sebab Buya Yahya menyoroti dampak tontonan negatif seperti pornografi yang bisa menimpa siapa saja dan berujung pada kekerasan terhadap anak.
“Nah, ada anak yang penuh nafsu dan ibunya. Atau bapak dan anaknya yang penuh nafsu. Ada (kasus),” jelas Buya.
“Gara-gara tayangannya (pornografi). Gara-gara tayangannya,” ujarnya soal kebiasaan Betrand Pato berpelukan dan berciuman, yang ditanggapi ibu angkatnya, Servedah.
Hobi anak disebabkan oleh budaya keluarga yang besar. Dimana Betrand Pato lahir dari wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).
Lebih lanjut, Servedah juga berpendapat bahwa bayi dan ibu sebenarnya tidak ada masalah dengan bahasa pelukan dan ciuman.
“Dia kayak, tingkahnya begini,” ujar Sarvendah di YouTube Rumpy beberapa waktu lalu.
“Ini adatnya, jadi kalau ketemu tetangga tinggal peluk, cium, itu saja,” lanjut ibu angkat Betrand Pato itu. (Klw)
Tuhan memberkati