Menteri Pertanian Andi Amran Siap Mundur Jika Gagal Berantas Mafia Impor Pangan di Kementan, Pamer Sudah Copot Beberapa Anak Buah

Jakarta, disinfecting2u.com – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Suleiman menegaskan komitmennya memberantas mafia impor pangan di Kementerian Pertanian.

Bahkan, Menteri Pertanian Andi Amran berjanji akan mundur dari jabatannya jika tidak bisa menyelesaikan masalah.

Hal itu disampaikan Amran secara serius dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI di Jakarta, Selasa (11/5/2024).

Insya Allah kalau ada mafia impor yang terdeteksi, kita tangani. Kalau tidak bisa saya atasi, saya mundur, kata Menteri Pertanian Amran.

Menjabat sejak Oktober 2023, Menteri Pertanian Amran mengambil tindakan drastis dengan memecat empat pejabat Kementerian Pertanian, termasuk dua pejabat setingkat direktur.

Dia mengatakan, tiga pejabat yang menduduki jabatan tingkat kedua dan ketiga ini terbukti menerima uang proyek sekitar Rp 10 miliar dari beberapa perusahaan. 

Selain itu, seorang pejabat setingkat direktur diberhentikan karena diduga menerima fee sebesar Rp700 juta untuk proyek tersebut.

Amran mengklarifikasi pernyataannya bahwa tindakan tegas tersebut merupakan perintah langsung dari Presiden Prabowo Subianto.

Presiden memberikan tiga pesan utama, yakni prioritas pencegahan korupsi, menjaga efisiensi anggaran, dan mencapai swasembada pangan dalam tiga hingga empat tahun ke depan.

Dalam pertemuan yang sama, Amran juga menjelaskan sejumlah program yang akan dilaksanakan Kementerian Pertanian pada tahun 2025.

Kementerian mendapat alokasi anggaran sebesar Rp29,37 triliun, termasuk tambahan dana sebesar Rp21,47 triliun. 

Anggaran ini akan digunakan untuk beberapa program prioritas seperti penanaman sawah seluas 150 ribu hektare, intensifikasi 80 ribu hektare, dan optimalisasi lahan atau omset seluas 350 ribu hektare dengan total biaya Rp15 triliun. 

Selain itu, terdapat program nonprioritas yang meliputi peningkatan produksi pangan seperti beras dan jagung senilai Rp4,33 triliun serta peningkatan produksi daging sapi/kerbau dan susu senilai Rp2,14 triliun.

Apa yang disampaikan Menteri Amran seolah menunjukkan keseriusan pemerintah dalam memberantas mafia pangan dan mencapai swasembada pangan. Oleh karena itu, masyarakat juga harus memantau apa yang disampaikan Menteri Pertanian. (semut/RPI)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top