Jakarta, disinfecting2u.com – Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden baru terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka mendapat respon positif dari para pengusaha tanah air.
Tentunya dengan harapan pemerintahan baru dapat menghidupkan kembali perekonomian masyarakat sehingga dunia usaha dapat berjalan dengan baik.
Salah satu penerima manfaat, perusahaan logistik darat, Lazuardo Logistic, mendukung seluruh upaya pemerintah yang siap mendorong transformasi digital, penggunaan tarif seragam multimoda, optimalisasi jalur tol laut dan memperkuat konektivitas dengan menciptakan hub and spoke, serta meningkatkan inter-regional. aksesibilitas.
Direktur Utama Lazuardo Logistic Purnomo mengatakan penguatan sistem logistik nasional (Sislognas) dapat dilakukan melalui penguatan ekosistem logistik nasional, program penguatan infrastruktur dan konektivitas, program peningkatan daya saing sumber daya manusia dan logistik. penyedia layanan serta program transformasi digital untuk layanan logistik.
Saat ini kesiapan Indonesia menghadapi Industri 4.0 masih berada pada level 2 sehingga perlu dilakukan pengembangan sumber daya manusia logistik yang memperhatikan kebutuhan pengguna, body of science, dan KKNI, kata Purnomo dalam keterangannya, Rabu (23/10). , 2024). ).
“Manajemen logistik bermasalah karena aktor-aktor yang berperan dalam proses logistik berbeda-beda, dan masing-masing memiliki standar tersendiri dalam bagaimana proses logistik harus dilakukan,” ujarnya.
Pernyataan Purnom ini juga senada dengan ucapan Ketua Pusat Kajian Logistik ITB, Titah Yudhistira, baru-baru ini di Bandung, Jawa Barat.
Titah menilai kemajuan di sektor logistik sangat penting untuk mendongkrak perekonomian negara.
Selain itu, untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, diperlukan penguatan logistik nasional.
Pada seminar Peningkatan Kinerja Logistik di Indonesia: Pertimbangan, Tantangan dan Peluang Sistem Logistik Nasional di Aula Barat ITB di Bandung pekan lalu, Titah mengatakan sekitar 70 persen rencana aksi Sislognas dalam Keppres 26/2012 telah dilaksanakan oleh Keppres 26/2012. pemerintah dan 44 persen telah selesai.
Selain itu, pemerintah telah mencoba berbagai inisiatif yang mencakup skema tol laut, INSW, NLE dan pengembangan infrastruktur transportasi dan logistik.
Purnomo mengakui banyak upaya inovatif yang dilakukan di Indonesia untuk meningkatkan kinerja logistik.
Perubahan ini hanya terjadi pada satu subsektor saja dan tidak cepat serta akurat.
Diperlukan perubahan yang komprehensif, cepat dan tepat untuk meningkatkan kinerja logistik di Indonesia agar berdampak signifikan terhadap tatanan pasar, kata Purnomo.
Menurut Purnom, situasi saat ini memerlukan adanya pertukaran persepsi dari berbagai pemangku kepentingan seperti regulator, pengusaha, konsultan, dan akademisi.
Seperti yang diharapkan, acara-acara dalam bentuk diskusi kerap diadakan dengan partisipasi seluruh konstituen.
Dengan begitu, berbagai tantangan dan peluang akan terungkap, khususnya dalam hal transportasi logistik dan sistem logistik nasional (LKF) secara umum.