Jakarta, disinfecting2u.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melaporkan hasil positif sektor kelautan hingga Oktober 2024.
Total produksi perikanan dan rumput laut mencapai 18,26 juta ton. Menteri Kelautan dan Perikanan Shakti Wahu Trenggono mengatakan pencapaian ini menjadi bukti bahwa sektor ini terus tumbuh meski menghadapi tantangan.
Produksi perikanan dan rumput laut mencapai 18,26 juta ton pada Oktober 2024, kata Trenggono saat rapat kerja dengan Komisi IV DPR di Jakarta, Rabu (20/11/2024).
Hasil produksinya antara lain ikan 10,24 juta ton dan rumput laut 8,02 juta ton.
Rinciannya, hasil tangkapan ikan mencapai 5,36 juta ton, sedangkan sektor pertanian menyumbang 4,88 juta ton.
Selain itu, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) di sektor kelautan dan perikanan juga meningkat signifikan. Pada Oktober 2024, angka PNBP mencapai Rp1,76 triliun, melampaui capaian tahun lalu sebesar Rp1,69 triliun.
Nilai ekspor produk perikanan juga meningkat. Hingga September 2024, nilai ekspor mencapai US$ 4,23 miliar, meningkat 3,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Neraca perdagangan sektor perikanan juga mencatat surplus sebesar US$ 3,87 miliar.
KKP terus memberikan dukungan kepada para pelaku ekonomi di sektor kelautan melalui berbagai bentuk bantuan seperti pinjaman modal, pelatihan, dan bantuan langsung dari pelatih perikanan.
Realisasi anggaran KKP sampai pertengahan November 2024 sebesar 80,23% atau Rp5,36 triliun dari target Rp6,68 triliun.
Ke depan, Menteri Trenggono mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp7,65 triliun hingga tahun 2025 untuk melaksanakan Program Ekonomi Biru dan prioritas nasional.
Ia optimis pendekatan ekonomi biru yang mengedepankan ekologi dapat memperkuat ketahanan pangan sekaligus meningkatkan kontribusi sektor tersebut terhadap perekonomian nasional.
Di sisi lain, Ketua Komisi IV DPR Siti Hediati Soeharto atau Titiek Soeharto memuji capaian KKP mulai dari penyerapan anggaran hingga surplus neraca perdagangan.
Meski anggaran perjalanan dinas dipangkas 50%, ia mendesak KKP tetap menjaga kinerja sepanjang tahun dan fokus pada program yang berdampak langsung kepada masyarakat.
Komisi IV DPR RI meminta KKP tetap menjaga komitmennya untuk tidak melakukan redistribusi anggaran yang bersinggungan dengan masyarakat nelayan laut, kata Titik.
Kinerja sektor kelautan dan perikanan yang menggembirakan ini menunjukkan potensi sektor tersebut sebagai penggerak perekonomian nasional.
Oleh karena itu, keberlanjutan program strategis seperti ekonomi biru sangat penting untuk mengoptimalkan potensi maritim Indonesia. (semut/rpi)