disinfecting2u.com – Kontroversi kembali muncul terkait nama Mifta Maulana yang akrab disapa Gus Mifta.
Kali ini ia menjadi perhatian publik ketika video dirinya menghina seorang penjual es teh viral di media sosial.
Kejadian ini mendapat kecaman keras dari berbagai kalangan. Termasuk Inaya Waheed, putri bungsu mendiang Gus Dur.
Inaya Waheed tak hanya menyoroti tindakan Mifta Maulana lewat cuitannya yang dinilai tidak sopan kepada orang lain. Namun hal ini juga mempertanyakan kedudukan akademisnya.
Aksi Mifta yang membeli barang dagangan penjual es teh pasca peristiwa Inaya Waheed yang dikenal blak-blakan soal isu sosial itu dinilai bukan solusi atas permasalahan tersebut.
Dia menegaskan, tidak setiap pembelian bisa menghapus rasa tidak hormat masyarakat.
“Tidak ada gunanya berpura-pura membeli es tehnya. Kalau kamu mempermalukannya di depan umum,” tulis Inaya dalam cuitan pedasnya.
Dia mengatakan bahwa prioritas pertama adalah melindungi martabat manusia.
Menurutnya, menghargai orang lain lebih penting dibandingkan memberikan dukungan materi.
“Yang diperlukan adalah menjaga harkat dan martabat sesama umat manusia. Bukan pembelian,” imbuhnya. Tak berhenti sampai di situ. Lebih lanjut Inaya Wahid menegaskan status Mifta Maulana sebagai pemuka agama. Dan kerap disapa Gus
Menurutnya, secara implisit ia mempertanyakan keabsahan kependetaan Mifta berdasarkan klaim pribadi ketimbang proses pembelajaran mendalam dalam dunia keagamaan.
“Ini sangat sulit. Kalau pemuka agama menyatakan pendapatnya, itu bukan cara yang mereka klaim,” tulis Inaya.
Ia pun melontarkan perbandingan yang seolah menggambarkan keprihatinannya terhadap fenomena komersialisasi agama.
Dalam postingan yang sama, ia menilai menjual es teh lebih bergengsi dibandingkan menjual agama.
“Jualan es teh lebih terhormat dari pada jualan agama,” tutupnya.
Tweet Inaya Waheed seketika menjadi viral. Dan mendapat respon yang luar biasa dari masyarakat.
Banyak pihak yang mendukung ucapan Inaya dengan menyebut tindakan Mifta Maulana tidak mencerminkan sikap yang patut diteladani oleh para pemuka agama.
Setelah mendapat kritik keras dari berbagai pihak, termasuk masyarakat dan tokoh masyarakat, Gus Miftah akhirnya mengakui kesalahannya.
Dia meminta maaf kepada Sun Ha Ji. dan mengaku sudah berkomunikasi dengan Sekretaris Kabinet (Sescab) terkait kejadian tersebut.
“Saya memberi tahu Sekretaris Kabinet bahwa saya salah. Dan saya harus mengakui kesalahan saya dan meminta maaf,” kata Mifta.
Sunhaji, penjual es teh yang menjadi korban prank. Terima permintaan maafnya
Ia mengaku sudah memaafkan Mifta usai pertemuan dan komunikasi tersebut.
Dalam keterangan tambahannya, Mifta mengucapkan terima kasih kepada warganet yang telah membuat kejadian tersebut menjadi viral.
Kejadian ini menjadi pelajaran berharga untuk lebih sadar diri.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada netizen. Pasalnya komentar mereka menjadi viral. “Saya mempunyai kelebihan yaitu bisa berefleksi, berefleksi dan belajar banyak,” ucapnya.
Selain itu, kesempatan ini membawa berkah bagi Sun Haji, tambahnya.
Hikmahnya bagi Mas Sunhaji, bisa mendapat keberkahan dan naik ke sisi Allah, ujarnya.