Jakarta, tvOnenevs.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memperkuat perekonomian masyarakat pesisir dengan memberikan pedoman teknis (Bimtek) berusaha dan akses pembiayaan, dengan tujuan untuk mendukung pengembangan dan peningkatan perekonomian dunia usaha. kesejahteraan wilayah pesisir Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), KKP Budi Sulistiio, dalam keterangannya di Jakarta, Rabu. (12 April 2024), petunjuk teknis tersebut diberikan kepada pelaku usaha di wilayah pesisir. Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
“Orientasi teknis dengan 100 peserta terdiri dari pelaku usaha dan calon pelaku usaha di Bantul DII. Alhamdulillah dari 100 peserta sebagian besar adalah perempuan dari keluarga nelayan,” kata Budi.
Menurut Budi, perempuan bisa menjadi tulang punggung ketahanan perekonomian masyarakat pesisir. Hal ini dapat dimulai dengan memberdayakan mereka untuk menjadi wirausaha sekaligus membuka peluang pendapatan lain di luar perikanan sebagai sumber pendapatan utama mereka.
Selain itu, berdasarkan data KUSUKA, hingga Juli 2024 terdapat sekitar 3,02 juta perusahaan yang bergerak di sektor kelautan dan perikanan. Diantaranya adalah nelayan 1,32 juta orang, petani 1,36 juta orang, pengolah 86 ribu orang, pedagang 280 ribu orang, dan produsen garam 18,3 ribu orang.
“Jadi, suami atau bapaknya melaut, dan istri mengolah hasil perikanan menjadi sebuah produk. Hal ini tentu saja bisa memperkuat perekonomian keluarga,” ujarnya.
Selain itu, Direktur Pemberdayaan Usaha Direktorat Jenderal PDSPKP KKP Catur Sarvanto menyatakan, dalam kegiatan ini jajarannya melakukan sosialisasi tata cara permohonan Nomor Induk Berusaha (NIB) bagi MIPEmes sektor kelautan dan perikanan. .
Menurutnya, NIB menjadi dasar seluruh perizinan di Indonesia. Dengan memahami NIB, Catur berharap calon wirausaha tidak menemui kendala di kemudian hari.
“Misalnya ingin memperluas usaha, tinggal menyesuaikan perizinan tingkat lanjut dan tidak perlu memulai perizinan dari awal karena NIB-nya sudah tepat,” jelas Catur.
Ia mengatakan, operasi tersebut juga menawarkan skema pembiayaan yang bisa diakses oleh UMKM.
Catur menilai pembiayaan menjadi isu utama bagi badan usaha yang ingin mengembangkan usahanya.
Oleh karena itu beliau menjelaskan berbagai program pemerintah seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR), Kredit Ultra Mikro (UMi) dan berbagai program keuangan lainnya yang dapat diakses oleh masyarakat pesisir.
“Ini keputusan pemerintah, karena negara tidak akan membiarkan pelaku usaha menjalankan sendiri, apalagi yang ingin usahanya berkembang,” jelasnya.
Untuk menginspirasi para peserta, Bimtek juga menghadirkan Unit Pengolahan Ikan (FPU) yang mengalami suka duka dalam memulai usaha.
“Peluang di bidang perikanan masih terbuka, tentunya kita ingin motivasi datang dari mereka yang sudah sukses karena setiap orang berhak untuk sukses,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Komite IV DPR RI Siti Hediyati Soharto memuji kegiatan yang dilakukan KPK terhadap masyarakat pesisir.
Perempuan yang akrab disapa Titiek Soeharto ini berharap pelatihan ini bisa menjadi solusi bagi para nelayan yang kerap kesulitan mengakses permodalan dan mengelola hasil tangkapannya untuk mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi.
Menurutnya, program ini bertujuan untuk menciptakan wirausahawan tangguh di daerah yang berdaya saing dan memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar.
“Seringkali mereka kesulitan mendapatkan modal yang murah. Di sini kami belajar cara mengakses permodalan, mengolah hasil tangkapan agar tahan lama, tidak cepat busuk dan bisa bersaing di pasar,” ujar Titiek Soharto yang turut hadir dalam acara Teknis. Orientasi. tangan pertama.
Konsultasi teknis dilaksanakan di Srigading Kapanevon Sanden Festival Hall, Kabupaten Bantul. Narahubung Bimtek adalah Kepala Pelayanan Penanaman Modal Terpadu, Pimpinan BPD DII dan Pemilik CV Siluang Mina Nisa.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahiu Trenggono optimistis penerapan program prioritas KKP berbasis ekonomi hijau akan mendorong kinerja koperasi dan UMKM yang lebih baik serta pemerataan permodalan di Indonesia.
Melalui program ini, BPK mendorong para nelayan skala kecil untuk bergabung dan bekerja sama agar nantinya dapat mencapai kuota penangkapan ikan yang lebih tinggi di wilayah yang telah ditentukan pemerintah. (semut/nsp)