Komdigi: Ratusan Rekening dan E-Wallet Jadi “Nadi” Judi Online, Langkah Tegas Diperlukan!

Jakarta, disinfecting2u.com – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomtiki) Meutya Hafid membeberkan temuan terkini terkait dompet elektronik yang digunakan di ratusan rekening bank dan transaksi perjudian online.

Dalam pernyataan tersebut, pemerintah menekankan pentingnya bekerja sama dengan sektor perbankan dan penyedia dompet elektronik untuk memberantas praktik ilegal tersebut.

 

“Teman-teman tahu, platform itu ibarat tangannya, sedangkan rekening ini ibarat sarafnya. Jadi ini yang kita dorong, kita akan kerja sama dengan perbankan, termasuk OJK dan Bank Indonesia,” kata saat konferensi pers di Jakarta Pusat, Kamis ( 21/11/2024) 8 Agustus 2023 – 19 November 2024 membekukan 821 rekening bank yang terlibat dalam aktivitas perjudian online Cominfo dia melamar.

Bank BCA memiliki jumlah rekening terbanyak yaitu 517 rekening disusul BRI (126 rekening) dan Bank Mantri (75 rekening).

“Kami pantau banyak bank besar seperti PCA, BRI, Mantri, BNI dan lain-lain. “Karena jantungnya perjudian online ada pada rekening atau aliran dana, maka kerjasama yang kuat dengan pihak perbankan sangat diperlukan,” jelas Meutya Hafid.

Selain rekening bank, laporan juga menunjukkan bahwa dompet elektronik adalah sarana transaksi perjudian online yang disukai. Lima platform teratas yang ditemukan adalah Dana (25,68%), GoPay (24,84%), LinkAja (21,47%), OVO (21,26%) dan ShopeePay (2,11%).

“Kami juga meluangkan waktu untuk bertanya kepada mitra e-wallet kami seperti Dana, GoPay, OVO dan LinkAja, platform yang banyak digunakan untuk aktivitas perjudian online. Kami telah menghubungi mereka untuk memperkuat pemantauan dan terus mengurangi akses terhadap transaksi ilegal ini. ujar Meutya.

Temuan ini menyoroti peran penting lembaga keuangan dan platform digital dalam mengganggu rantai transaksi perjudian online. Bersama OJK, Bank Indonesia, dan penyedia layanan e-wallet, Komdigi terus berupaya memperketat pengawasan untuk meniadakan aktivitas perjudian yang merugikan masyarakat.

Dengan terdeteksinya ratusan akun dan e-wallet, Meutya Hafid kembali menegaskan pentingnya tindakan proaktif semua pihak untuk menghilangkan celah yang dimanfaatkan oleh operator perjudian online.

“E-account dan dompet adalah pulsa utamanya. “Jika kita bisa menghentikan hal ini, kita bisa menghentikan praktik perjudian online yang semakin meluas,” tutupnya. (agr/aes)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top