Jakarta, disinfecting2u.com – Setelah harga emas berhasil memecahkan rekor tertingginya pada pekan lalu, koreksi pun mulai terjadi. Dalam jangka pendek, harga emas diperkirakan akan memasuki masa konsolidasi dan stabil sebelum melanjutkan tren kenaikannya.
Sejalan dengan koreksi harga emas di pasar dunia, pelemahan harga logam mulia lokal juga terpantau. Berdasarkan situs logammulia.com, harga emas bersertifikat PT Aneka Tambang Tbk atau emas Antam turun tipis Rp 2.000 per gram pada Kamis (26/9/2024).
Harga emas Anthem yang sempat mencapai rekor tertinggi sepanjang masa yakni Rp1,463 juta euro per gram pada Rabu (25/9/2024), akhirnya melemah hingga Rp1,461 juta euro per gram.
Sementara harga buyback emas Anthem juga turun tipis Rp2.000 per gram, dari Rp1.303 juta per gram menjadi Rp1.301 juta per gram.
Meski melemah tipis pada perdagangan hari ini, namun tren kenaikan harga emas diperkirakan masih akan terus berlanjut. Di tengah gejolak pasar saham tahun ini, Anthem Gold, yang menjadi pilihan banyak investor, mengalami kenaikan harga hampir 30 persen sejak awal tahun 2024.
Pelemahan harga emas Anthem hari ini terutama disebabkan oleh penurunan harga emas dunia pada sesi sebelumnya. Setelah menembus titik tertinggi sepanjang masa, harga emas mulai terkoreksi dengan tepat.
Momentum membuatnya mudah
Perdagangan di bursa komoditas global kemarin menunjukkan penurunan harga emas spot sebesar 0,2% menjadi $2,652 per ounce, setelah sebelumnya mencapai rekor tertinggi $2,670 per ounce. Sementara itu, harga emas di AS masih stabil di level $2,677 per troy ounce di pasar kontrak.
Koreksi harga emas dunia dinilai merupakan koreksi yang wajar setelah harga mengalami kenaikan yang cukup tajam akibat ekspektasi pelaku pasar terhadap penurunan suku bunga lebih lanjut yang signifikan di AS.
Sejalan dengan tren penurunan suku bunga di AS, harga emas diperkirakan akan terus meningkat dalam jangka menengah. Namun koreksi jangka pendek terjadi karena pelaku pasar mengambil keuntungan.
Selain penurunan suku bunga, meningkatnya eskalasi konflik di Timur Tengah juga dapat memberikan sentimen positif bagi perkembangan harga emas dunia. Serangan Israel terhadap Hizbullah di Lebanon yang berpotensi memicu konflik kembali berpotensi menjadi katalisator pergerakan harga emas di seluruh dunia. (hsb)