Penyelamatan Industri Keramik dari Gempuran China, ASAKI Optimis Dukung Program 3 Juta Rumah dari Prabowo-Gibran Berkat Aturan BMAD dan SNI

Jakarta, disinfecting2u.com – Asosiasi Berbagai Industri Keramik Indonesia (ASAKI) menyambut baik kebijakan baru berupa Tarif Anti Dumping Impor (BMAD) yang diterapkan pemerintah pada 14 Oktober 2024.

Langkah tersebut dinilai menjadi angin segar bagi industri keramik dalam negeri yang telah lama menghadapi tekanan impor barang dan masuknya produk ilegal asal Tiongkok.

Selain itu, penerapan standar nasional Indonesia (SNI) yang bersifat wajib diharapkan dapat memperkuat posisi industri dalam negeri.

Ketua Umum Asaki Edy Suyanto dalam keterangannya, Rabu, mengatakan kebijakan tersebut menunjukkan komitmen pemerintah dalam melindungi industri keramik Indonesia dari praktik dumping produk impor.

Dijelaskannya, pengenalan BMAD merupakan momen penting bagi kebangkitan industri keramik yang selama hampir 10 tahun terpuruk akibat dumping.

Banyak pabrik harus menghentikan produksi dan tingkat pemanfaatan industri keramik turun secara signifikan. Dengan kebijakan ini diharapkan industri bisa kembali tumbuh.

“Kami berharap perpanjangan tindakan perlindungan bea masuk juga dapat tepat waktu pada November mendatang,” kata Eddy dikutip Antara, Rabu (16/10/2024).

Lebih lanjut Edy menyampaikan, penerapan BMAD untuk impor ubin keramik dari China dan dukungan Peraturan Menteri Perindustrian No. 36 Tahun 2024 tentang SNI wajib diperkirakan akan memulihkan tingkat pemanfaatan keramik produksi dalam negeri.

Saat ini tingkat utilisasinya sebesar 63% dan diperkirakan akan meningkat menjadi 67-68% pada akhir tahun 2024.

“Asaki telah menetapkan target pemanfaatan PDB pada tahun 2025 sebesar 80% dan pada tahun 2026 sebesar 90%,” ujarnya optimis.

Selain itu, Eddy berharap kebijakan tersebut dapat membuat industri keramik semakin berdaya saing di pasar dalam negeri. Ia pun meyakini sektor tersebut bisa mendukung rencana pemerintahan baru Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, khususnya target membangun 3 juta rumah dalam setahun.

Sebelumnya, Asaki juga mengatakan, selain wajib BMAD dan SNI, rencana Harga Gas Bumi Aman (HGBT) juga turut mendongkrak optimisme industri keramik.

Dukungan ini sangat penting untuk merayakan program baru pemerintah terkait pembangunan rumah masyarakat. (rpi)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top