Jakarta, disinfecting2u.com – Seorang siswa tewas dalam perkelahian antar siswa SMA di Cijengkol, Sukabumi, Jawa Barat, Kapolres Sukabumi AKBP Samian membenarkan kejadian tawuran siswa SMA dengan senjata tajam.
Kasus kedua yang melibatkan pelajar SMA berhasil diselesaikan oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Bareskrim Sukabumi, kata AKBP Samian kepada wartawan, Jumat (11/10).
Pada Kamis malam (10/10) sekitar pukul 21.00 di Desa Chijengkol, Kecamatan Karingin, terjadi keributan antar siswa SMP.
Perkelahian anak SMP tersebut disaksikan sekelompok siswa lainnya bahkan disiarkan langsung di media sosial.
Kasus ini bermula ketika korban yang diketahui bernama FMS (15) menantang terdakwa RR (15) untuk berkelahi di media sosial.
RR dengan cepat menjawab tantangan tersebut, dan keduanya sepakat untuk menggunakan senjata tajam di lahan kosong wilayah Chizhenkol.
FMS mengajak rekannya ADR (15) untuk melawan RR, yang juga mengajak temannya RAY (18).
Pada Kamis malam, mereka berkumpul di tempat yang telah ditentukan. FMS dan RR menggunakan senjata tajam jenis sabit, kemudian ADR dan RAY yang bersenjatakan sabit memutuskan untuk mempertahankan diri dengan pedang.
Empat siswa saling menyerang. FMS menghadapi barisan RR. FMS segera runtuh. Pada saat yang sama, rekannya ADR RAI terluka ringan di punggung dan siku kanan akibat pedang.
Melihat seseorang menyerah, pertempuran terhenti. FMS yang saat itu dalam kondisi kritis sempat dilarikan ke rumah sakit, namun meninggal dalam perjalanan.
“Polisi yang prihatin dengan situasi kejahatan tersebut meminta keterangan sejumlah saksi. Karena kasus ini melibatkan anak di bawah umur, maka penyidikan dilimpahkan ke Unit Reserse Polres Sukabumi PPA, kata Kapolres. .
Polisi sedang menyelidiki penyebab konflik antara siswa SMA yang menggunakan senjata api.
Saat ini para pegawai sedang melakukan penyelidikan atas kasus tersebut, ujarnya. (sumpah/dpi)